Saat seperti ini mereka tidak akan berhenti untuk mengikuti Ivana. Kini, Ivana akan membawa mereka ke tempat yang sudah di hadang oleh anggotanya. Ia membawa mereka ke tempat yang tentunya tidak ada orang lain yang bisa membahayakan nyawa mereka jika Ivana menyerang mereka di jalan tol seperti ini. Ivana bisa saja menembaki mobil mereka. Negara ini bukan kekuasaannya. Ivana lebih memilih untuk bersabar dan menunda secara perlahan.
"Agh! Kenapa sakit sekali!". Ringis Ivana. Lengannya yang terkena lesetan peluru itu kini semakin sakit. "Apa jangan-jangan—". Gumam Ivana.
"Peluru itu ada racunnya?!".