Chereads / Queen mafia / Chapter 23 - Bab 23

Chapter 23 - Bab 23

Ivana sudah memasuki Jet miliknya. Betapa terkejutnya ia melihat para sahabatnya yang sudah berada terlebih dehulu daripada dirinya.

"Aku menunggu kalian dua puluh menit diluar sana dan kalian semua terlebih dahulu kesini ?! Tanpa menghabariku ?!". Teriak Ivana kesal.

Mereka semua hanya menunduk takut ada pula yang terlihat santai yaitu Clara.

"Kami sudah sampai terlebih dahulu dan saat kau menghubungiku kami baru berada disini. Kau tidak membiarkanku berbicara sedikitpun". Jawab Clara.

Ivana menghela nafas kasarnya dan mencoba memendam amarahnya." Baiklah aku salah dalam hal ini". Ucap Ivana mencoba mengendalikan emosinya.

"Hallo". Ucap segerombolan pria tiba-tiba masuk.

Ivana menoleh kebelakang dan mendapati segerombolan para pria.

"Kenapa kau berada disini ? Sedang apa kau ?!". Tanya Ivana terkejut.

Pria itu adalah Marsel dan lainnya. Ia tersenyum lebar sekarang." Aku ingin ikut".

"Apa ?!!".

"Siapa yang mengizinkanmu ikut ?!!". Tanya Ivana.

"Aku tidak perlu Izin siapapun". Jawabnya tidak menunjukan ekspresi sedikitpun.

Yang lainnya lalu masuk dan menempati kursi penumpang." Darimana kau tau bahwa kami akan pergi ?".

"Mudah saja, aku melacak benda milikmu dan menunjukan keberadaanmu". Jawab Marsel.

"Apa ?! Kau melacakku ?! Kau melacak Ivana ?! Wah". Ucap Ivana tidak percaya." Asal kau tau sistem kami tidak pernah diHacker siapapun !! Dan kau dengan mudahnya melakukan itu ?".

Sedangkan yang lainnya menyaksikan perdebadan antara Queen Dan King ini dihadapannya. Tasya yang menunduk merasa takut jika ketahuan.

"Ya Ivana, asal kau tau kami mendapatkan info ini karena Tasya". Ucap Lorenzo membuka suara.

Ivana lalu mengalihkan pandangannya yang sedari tadi hanya fokus ke Marvel lalu melirik kearah Tasya.

"Maafkan aku, A-aku tidak sengaja memberitahu mereka,A-aku benar-benar tidak sengaja". Ucap Tasya terlihat gugup.

"Lalu mereka ingin ikut bersama kita, A-aku tidak menyangka ini terjadi".

Ivana yang mendengar itu lalu memejamkan matanya dan membiarkan kepalanya dingin." Baiklah kalian boleh ikut bersama kami". Jawab Ivana.

Marvel yang mendengar itu lalu menarik tangan Ivana dan membawanya kekursi VIP.

Sedangkan mereka yang melihat membuat pikiran-pikirannya jauh-jauh. Dan memposisikan diri masing-masing. Karena, perjalan ini cukup panjang bukan.

"Kau seakan-akan pemilik Jet ini". Gumam Ivana.

"Hm, ini bagus aku akan membelinya". Jawab Marvel.

Tidak ada satupun diantara mereka membuka suara. Mereka melakukan kegiatan mereka masing-masing. Ada yanh bermesraan dan sedang memandangi leptop milik masing-masing.

Ada juga yang sedang tertidur.

Sedangkan Ivana ia masih fokus keponsel miliknya dan menekan satu nomer.

" Privet, ya yedu v Rossiyu, dayte mne 2 novyye mashiny bez telokhraniteley( Hai, aku akan ke Rusia, berikan aku 2 mobil baru tanpa pengawal)". Ucap Ivana menggunakan bahasa Rusia.

Ivana lalu mematikan telponnya dan memejamkan matanya.

"Kau menghubungi siapa tadi ?".

"Tentu saja anggotaku, siapa lagi".

Marvel lalu mengangguk paham dan menatap Ivana lekat. Merasa diperhatikan Ivana sontak menutupi wajahnya dengan selimut.

"Kenapa wajahmu memerah ?". Ia mencoba menggoda Ivana.

Ivana lalu membuka kembali selimutnya dan menatap Marvel sinis." Kenapa kau suka sekali menggodaku ? Pergilah, masih banyak kursi kosong. Sana !". Usir Ivana.

"Sudah ku bilang bukan ? Aku menyukaimu. Kenapa kau tidak mengerti ?".

"Aku tidak menyukaimu !! Jadi berhentilah bertingkah seperti ini, jika kau tidak ingin sakit hati".

"Aku akan membuatmu menyukaiku. Itu mudah bagi Marvel". Jawabnya dengan bangga.

Dan sesudah itu tidak ada percakapan antara mereka berdua. Ivana yang mulai lelah dan mengantuk.

Marvel yang melihat wanita yang ia sukai kepalanya sering sekali lepas kendali mengukir senyuman diwajahnya. Ia lalu meletakan kepala Ivana ke bahunya.

"Kau terlihat manis saat tertidur seperti ini". Batin Marvel.

Sudah 8jam mereka berasa diatas awan. Akhirnya mereka semua sampai di bendara Internasional Roshchino.

"Akhirnya setelah perjalanan panjang dari AS ke rusia". Ucap Gibrella sambil menghembuskan nafasnya.

"Wah. Cukup singkat, benarkan Zaen". Kata Arkan sambil merangkul Zaen.

Sedangkan yang lainnya terlihat pucat. Terlebih lagi Xavier yang mabuk.

"Dimana kendaraannya !! Aku ingin istirahat sekarang, Huek". Gumam Xavier ingin mengeluarkan isi perutnya.

"Kalian berdua pergilah, beli lah air untuknya". Ucap Marvel menunjuk Zaen dan Mark.

Tidak beransur lama seseorang pria berpakaian serba hitam mendekati mereka semua.

Ivana lalu mendekati Pria itu." Kto ty ( siapa kau ? ?!". Tanya Ivana dalam bahasa rusia.

"Saya disuruh tuan Jackson untuk menjemput anda". Ucap pria berbadan besar tersebut.

"Nama ?".

"Andrian, Queen".

"Apa kau mempunyai Tato ?". Tanya Ivana memastikan bahwa dia adalah memang anggotanya.

Pria itu lalu memperlihatkan tatonya dibagian tangan. Tato yang harus dimiliki anggorta DOM dan terselip beberapa kode agar tidak ada yang menyamar dan mengaku-ngaku sebagai Anggota DOM.

Ivana memperhatikan Tato itu." Tutup". Kata Ivana.

"Kenapa kau memakai pakaian seperti ini ?! Apa kau tidak punya akal, bagaimana jika musuh melihatmu disini ?!".

Sedangkan mereka yang melihat Ivana meintrogasi dibuat takjub. Terlebih lagi Ivana seorang wanita yang mempunyai posisi yang berkuasa dalam dunia gelap ataupun dalam berbisnis.

"Keren". Gumam Lorenzo.

"Sangat berkarisma". Ucap Zaen yang masih memperhatikan Ivana.

Tasya yang mendengar itu lalu menginjak kaki Zaen.

Pakkk

"Sakittt". Ucap Zaen berusaha menahan teriaknya.

"Apa kau, mau mati ?!". Teriak Tasya.

Sedangkan Marvel tidak henti-hentinya dibuat terpesona oleh sosok Ivana. Ia hanya mengamati setiap ucapan Ivana. "Tidak heran jika dia adalah Queen. Tidak ada wanita seperti dia". Batin Marvel.

"Dimana mobilnya ?".

"Ada didepan, mari".

"Ya !! Cepatlah !! Aku sudah mulai merasa kesal sekarang". Teriak Ivana.

Ivana sudah berada dihadapan tempat terparkirnya mobilnya. Tiba-tiba ia memiliki firasat, ada yang salah dengan mobil ini.

"Ah, akhirnya". Ucap Tasya merasa lega lalu ingin memasuki mobilnya. Ivana lalu menghentikannya.

"Tunggu !! Cepat keluar sekarang !!". Teriak Ivana membuat Tasya segera keluar dar mobil itu.

Marvel pun menyadari ada yang mengganjal dengan mobil ini. Mereka berdua memutari mobil itu dan meneliti mobil tersebut.

Mereka semua mendengar suara dari kedua mobil tersebut." Menjauh dari mobil !!". Teriak Marvel lalu menarik tangan Ivana untuk menjauh dari mobil.

"Ada yang memasang bom dimobil ini !! Cepat menjauh !!".

Mereka semua sontak menjauh dari mobil dan, tidak lama kemudian mobil itu meledak dan membuat seisi bendara terkejut dan takut.

Dorrrrrr

Semua orang yang berada disekitar mereka panik dan berhamburan karena terkejut. Ada beberapa orang yang terluka akibat kejadian itu.

Ivana mendekati pria yang menjemputnya dengan nafas memburu." Sebelum kemari, kau kemana ?!". Tanya Ivana sambil memegang kerah baju Andrian. Terdengar sekali nafas Ivana yang naik turun menahan amarahnya dan sorot matanya berubah menjadi tajam.

"A-aku tidak pergi kemanapun, S-setelah d-dari markas". Jawab Andrian dengan suara bergetar.

Ivana yang mendengar jawabannya lalu melemahkan genggamannya." Huff. Kau baru bekerja ?". Tanya Ivana lagi.

"I-iya. Sebenarnya saya adik Jackson". Jawabnya gugup.