Setelah pertengkaran kamar yang di dominasi berwarna pink. Keduanya sekarang tengah duduk ditaman. Tepat dimana kebun sayuran dan buah-buahan di tanam dan tumbuh dengah suburnya. Adrie sedang duduk bersama dengan sang adiknya kini dan tengah mengobrol santai.
"Bagaimana kau bisa membangun mansion sebesar ini tanpa memberitahu kami semua? Jika smeua tau lebih awal, mereka akan senang." Adrie berusaha untuk mengajak Rafa mengobrol santai.
Rafa menghela nafasnya ." Sudah ku katakan. Jika, aku ingin memberi kejutan. Bukankah itu sudah cukup?." Adrie melirik ke arah Rafa sedetik lalu kembali menatap Pemandnagan didepannya saat ini. "Seharusnya kau membutuhkan banyak pelayan untuk kebunmu."
"Lebih dari sepuluh orang hanya untuk mengurus kebun, bukankah itu sudah cukup." Adrie terkekeh ." Masih kurang—- Seharusnya lebih dua puluh orang yang mengurus."