"Kenapa dia belum keluar !!?". Ucap Alvian frustasi sambil memegangi kepalanya.
Yang lainnya hanya bisa diam menunggu Ivana keluar dari tempat itu. Hanya beberapa menit lagi bom itu akan meledak dan mereka sama sekali tidak menampakan batang hidung Ivana.
"Kemana Marvel dan yang lainnya?". Ucap Clarissa baru saja menyadari bahwa Marvel dan yang lainnya tidak bersama mereka.
"Biarkan saja, mereka bisa menjaga diri, lagipula mereka pasti sudah keluar dari markas itu". Jawab Clara.
Disisi lain Ivana tampak bersenang-senang dengan mainannya. Ia terus saja menggores tangan Thomas dengan pisau kecil miliknya.
"aghhh!!! Dasar Gila!!". Teriak Thomas yang terus menerus mengumpat serapah yang di tuju untuk Ivana.
Plakkk
Ivana menampar pipi yang penuh dengan noda darah itu dengan sangat kencang. Sang empu hanya bisa meringis kesakitan.
Ivana melempar pisau sembarangan lalu memegang dagu Thomas dengan tangannya." Kau sudah melukai keluargaku". Ucap Ivana lembut.
Tapi kelembutan itu hanya sementara. Ivana mengeraskan genggamannya dan menampakan sorot mata tajamnya ke Thomas.
"Kau juga sudah mengambil Distrik namja dari Marvel !! Lalu kau membunuh saudaranya !! Dan apa kau tau aku mengambil distrik itu darimu dan itu membuat ku merasa jijik !! Apa kau tau itu!!". Ucap Ivana lalu melepaskan genggamannya.
Ivana bangkit lalu menatap jam Gucci itu."sebentar lagi kau jadi abu". Ucap Ivana pergi menjauh dari sana. Ivana lalu berpaling dan melontarkan perkataan yang membuat Thomas ketakutan." Aku dengar kau memiliki seorang Puteri lagi apa benar ? Aku akan memasukannya ke list ku nanti". Ucap Ivana sambil bersmrik.
"J-jangan !! Jangan kau sakiti puteriku !! Yak!! Brengsekk!! Perempuan brengsekk!! Aghh!!!". Teriak Thomas memaki Ivana.
Sedangkan Alvian menggerutu atas kegilaan adiknya yang masih saja betah di dalam sana.
"Adik brengsek!! Kemana dia !! Jika dia mati maka aku akan kesusahan !! Aku tidak mau mengurus perusahaan nya !! Aku hanya ingin berlibur bukan menjadi budak perusahaan!!". Teriak Alvian menunggu Ivana yang belum menampakan batang hidungnya.
Celina yang hanya diam saja dari tadi membuka suaranya." Cepat selamatkan Dia alvian". Ucap Celina lemah.
"Ivana wanita yang kuat mom, sebentar lagi bakal keluar". Ucap Alvian yang sebenarnya takut menjemput Ivana karena 2menit lagi markas bakal meledak.
"Bisa-bisanya kau mengatakan itu !! Kakak seperti apa kau ini !!". Ucap Clara tidak habis fikir dengan kakak ketua mereka ini.
"Yakk!! Beraninya kau memakiku!!". Teriak Ivana di telinga Alvian.
"Aaaaaaa". Teriak Alvian sambil memegangi telinganya.
"Cepat, 10detik lagi tempat ini bakal meledak". Ucap Ivana lalu berlari menunu tempat yang aman.
Ivana juga membantu mengangkat Monica sedangkan yang lainnya memegang Arkan dan Celina.
Dan
DWARRR
markas Roseblood meledak, membuat Celina dan Monica ketakutan tidak dengan Rakhan.
Mereka melihat tempat itu terbakar."I-ivana". Gumam Celina terlihat ketakutan dari sorot matanya menatap Ivana.
Ivana menoleh ke arah momynya kemudian tersenyum."lihatlah apa yang di lakukan kaparat itu dengan momy ku yang cantik ini". Ucap Ivana mendekati momynya.
"Momy ga perlu takut, Aku ada disini". Ucap Ivana sambil tersenyum manis.
"A-apa kau mafia Sayang?". Tanya Gugup Celina ke Puterinya.
Ivana tidak menjawabnya dan mengalihkan pertanyaan momynya." Ayo kita ke rumah sakit, dady kenapa diam saja? Cepat bawa isterimu". Gumam Ivana tidak melihat kondisi Dadynya lebih parah dari Momnya.
"Apa kau tidak melihat Dady sedang sekarat sekarang !! Anak macam apa kau ini!". Ucap Alvian kesal.
"Lebih baik kau bantu dady !! Bawa masuk ke mobil kita akan pulang ke masion sekarang, dan kalian menginaplah di masionku ada yang perlu aku bicarakan". Ucap Ivana.
"Kemana Marvel dan yang lainnya ?". Ucap Tasya membuka suara.
"Mereka sudah pergi, cepat gendong saja monica". Ucap Ivana terlihat kembali memasang wajah datar.
"Ada yang perlu kita bicarakan Ivana". Ucap Celina lemah.
Ivana memandangi momynya lalu tersenyum.
"Aku tau, momy pasti bakal menanyakan hal ini, baiklah aku akan menceritakan semuanya, tapi saat kita sudah pulang dan merawat luka-luka kalian". Ucap Ivana sambil memegangi tangan Celina untuk berdiri.
Skip masion.
"Jadi ??". Ucap Tasya menunggu Ivana membuka suaranya.
Saat ini Ivana berdiri di samping jendela kamar sambil menikmati hembusan angin menyentuh kulit putihnya.
Ivana menghela nafas."apa kalian tau tentang distrik Namja yang aku rebut dari bajingan itu?".
"Ya. Kita semua tau tentang itu, emang kenapa ?? Mengapa kau tiba-tiba membahas ini ?". Tanya Clara.
"Dan, apa kalian tau Marvel tidak berada di sana saat aku bersama Thomas, Marvel pergi begitu saja karena dia kecewa denganku?". Ucap Ivana kemudian duduk di ranjang miliknya.
"Ya Marvel memang tidak ada? Tapi tunggu, apa
Maksudmu kecewa?? Apa yang terjadi ?? Cepat beritahu kami". Ucap Tasya.
"Distrik namja dahulunya punya adik Marvel dan A—".
"Apaa !!!". Teriak mereka semua setelah mendengar berita yang menurutnya mengejutkan.
"Yakk!! Aku belum selesai ngomong !!!". Teriak Ivana.
Mereka semua hanya menunduk ketakutan melihat sorot mata Ketua mereka yang tajam.
"Dan kalian tau ? Thomas juga membunuh adik Marvel". Ucapnya kelewat santai.
Sedangkan yang lainnya berusaha menyembunyikan wajah terkejutnya setelah mendengar tutur Ivana.
"Jadi?? Bagaimana sekarang ?". Kata Clara cemas.
"Tidak perlu melakukan apapun, aku akan berbicara besok dengannya, kalau perlu aku bakal menyerahkan Distrik itu". Gumam Ivana.
"Apa kau yakin ?? Kau berusaha sangat keras untuk mengambil distrik itu dari Thomas". Kata Clarissa lagi.
Ivana hanya mengindikan bahunya lalu merebahkan dirinya di kasur miliknya."Huh, sangat melelahkan". Gumam Ivana bisa di dengar oleh mereka.
Skip
Masion Marvel Alexsander.
"Jadi mengapa kita meninggalkan mereka vel ? Kita belum melihat pestanya". Ucap Mark.
"Mereka bisa mengatasinya sendiri". Ucap Marvel yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe dengan keadaan rambut masih basah menambah kesan hot jika para kaum hawa melihatnya.
"Wah".
Marvel melirik kearah Mark dan menatapnya dengan perasaan horor." Kenapa ?!". Tanya Marvel.
"Jika Ivana melihat kau seperti ini apa Queen itu bakal terpesona denganmu ? Kau sangat Argg sexx". Ucap Mark sambil memperlihatkan wajah yang membuat Marvel jijik melihatnya.
Brukk
Marvel sontak melempar handuk ke wajah Mark" pergilah!!". Usir Marvel takut sahabatnya ini khilaf.
Mark kemudian pergi dari kamar Marvel dan menyusul yang lainnya ke Klub.
Marvel menyuruh mereka pergi dari Rumah untuk menjernihkan pikiran mereka.
Sedangkan Marvel ia menatap dirinya di cermin ada sesuatu di benaknya. Apa yang ia pikirkan sekarang?.
"Ivana leonard". Gumam Marvel lalu tersenyum Smrik.
"Aku tau kau tidak tau bahwa Distrik namja dahulu adalah milik adikku, aku bisa memaafkanmu, tapi ada sesuatu yang membuatku tertarik kepadamu aku tidak tau itu apa". Gumam Marvel.
"Mari kita lupakan tentang distrik itu".