Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Interlude Marriage

🇮🇩Aishimazaki
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.3k
Views
Synopsis
Di awal pernikahan kedua yang dijalaninya bersama dengan Elrumi Nagara, Fiona memang sudah menetapkan hatinya agar tidak mencintai Elrumi yang merupakan atasannya sendiri di perusahaan tempat ia bekerja. Karena hati Fiona masih sangat mencintai Reino, mantan suami yang telah mentalak tiga dirinya dengan alasan yang tidak dapat dimengerti. Dan membuat Fiona harus melakukan pernikahan selingan dengan atasannya sendiri sekaligus teman mantan suaminya, ketika Reino meminta untuk rujuk kembali. Ketika Fiona dan El sudah sah menjadi pasangan suami istri. Apakah El akan melepaskan Fiona, seorang perempuan yang sudah dicintainya sejak lama dan kembali menyerahkannya kepada Reino, mantan suaminya. Dan apakah Fiona akan luluh dengan segala jenis perhatian yang dilakukan oleh El kepadanya, walaupun pria tersebut selalu bersikap dingin kepadanya. Follow IG ku untuk lihat spoiler dan visual cast story ini  @Aishimazaki30 SANKYUUU...
VIEW MORE

Chapter 1 - Meminta Rujuk

Di sebuah ruangan di dekat jendela kantor perusahaan Nagara Corp, terlihat seorang perempuan yang sedang duduk dengan menekukkan wajahnya yang tampak kusut. Tatapan perempuan itu begitu nanar dan lurus ke depan ke arah sebuah jendela besar yang mengarah ke gedung-gedung pencakar langit di seberang sana. Bahkan sedikit terdengar suara hiruk pikuk jalanan ibu kota yang mendesing ke telinga bagi siapa saja yang mendengarnya.

Kepulan asap dari atas permukaan cangkir berisi coklat hangat yang sudah dipesannya. Namun begitu saja dianggurkan oleh si pemiliknya. Karena pikirannya yang masih kalut dan tak berselera untuk menenggaknya.

Fiona larasati seorang perempuan yang berusia 25 tahun, bekerja di sebuah perusahaan elit nan megah bernama Nagara Corp. Di usianya yang masih muda, Fio panggilan perempuan itu harus menjadi seorang janda, ia ditalak tiga oleh sang suami bernama Reino Atmaja. Tanpa alasan yang pasti mengapa Reino mentalak Fiona. Namun pria itu sudah dipengaruhi oleh amarah yang menggebu dan berprasangka jika Fiona telah berselingkuh dengan pria lain, sehingga kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulutnya sampai mengucapkan kata talak tiga kepada Fiona. Dan sekarang Reino sendiri yang begitu menyesal dengan perbuatannya dan ingin kembali rujuk dengan Fiona. Bahkan untuk kembali rujuk tidak semudah untuk dilakukan jika harus mengikuti aturan agama dan hukum yang berlaku di negeri ini.

Fiona sedang memikirkan hal yang begitu sulit untuk dilakukan ketika mantan suaminya, Reino. Mengajaknya untuk rujuk kembali. Suatu hal yang tidak akan pernah terjadi kecuali jika ada perantara pernikahan antara dirinya dengan pria lain. Fiona sendiri memang masih memiliki perasaan cinta terhadap Reino selama mengarungi bahtera rumah tangga dengan Reino, Fiona belum diberikan amanah untuk memiliki seorang anak setelah hampir satu tahun lamanya menikah dengan Reino.

Namun selama hampir tiga bulan menjanda, Reino mengatakan kalimat yang selalu membayangi dirinya yaitu dengan ajakan rujuk kembali.

Ketika Fiona masih dengan pikirannya yang kacau, seorang perempuan datang menghampiri Fiona dengan membawa sebuah cangkir yang berisi coklat hangat. Karena cuaca hari ini yang cukup dingin.

"Lo kenapa Fi, diam terus dari tadi?" Tanya Nindi salah satu sahabat Fiona dari zaman kuliah sampai mereka dipertemukan kembali di perusahaan ini. Nindi duduk di kursi yang berlawanan dengan Fiona, matanya terus menatap lekat wajah sahabatnya ketika Fiona masih sibuk dengan keterdiamannya.

Fiona tak menjawab, sehingga membuat Nindi masih dibuat penasaran dengan sikapnya.

"Fi, lo ngomong dong ke gue, ada apa. Kali aja gue bisa bantu lo," tutur Nindi yang menyeruput coklat hangat yang baru saja ia pesan. Sedangkan coklat milik Fiona sudah berubah menjadi dingin sehingga Fiona sudah tidak berselera lagi untuk menenggaknya.

"Ini masalah Reino, Nin." Sahut Fiona yang mulai berbicara, menurutnya dalam keadaan seperti ini memang pantas baginya mencurahkan isi hatinya kepada Nindi, karena Nindi salah satu sahabatnya yang sudah lama dan yang paling dekat dengannya.

"Reino mantan suami lo, itu. Fi? Ada apa lagi dengan dia?" Nada suara Nindi terdengar meninggi. Nindi memang sudah tahu dengan kehidupan rumah tangga sahabatnya ini yang sudah berantakan. Bahkan baik Nindi, Reino dan Fiona sudah berteman sejak lama.

Fiona mengeluarkan napasnya berat ketika mulutnya akan mengucapkan sesuatu kepada Nindi.

"Iya, Reino mantan suami gue, emang lo kira Reino mana lagi, dia kan teman lo juga, Nin." Sahut Fiona menimpali.

Nindi melebarkan bibirnya ketika mendengar jawaban dari Fiona.

"Kenapa dengan si Reino? Minta dijitak dia?"

"Lebih parah dari sebuah jitakan, Nin. Dia minta rujuk," sahut Fiona yang mulai mengatakan hal yang membuat pikirannya kacau hari ini. Yaitu tentang rujukan dari Reino.

Mata Nindi langsung melotot tajam ke arah Fiona, antara percaya atau tidak dengan yang diucapkan oleh sang sahabat.

"Rujuk! Lo serius?!" Ulang Nindi yang masih kurang percaya.

"Muka gue yang dari tadi terus gue tekukin kaya gini masih lo anggap becandaan, Nin." Tutur Fiona, menunjuk wajahnya sendiri yang sudah merautkan wajah serius di hadapan Nindi.

"Gue serius banget!" Tegas Fiona. "Reino minta rujuk sama gue." Fiona menjelaskan kepada Nindi.

"Hah," Fiona mengembuskan napasnya kasar. 'Dan itu yang membuat gue bingung, Nin."

Nindi masih menjelak, bagi perempuan yang belum menikah seperti Nindi memang sedikit sulit untuk mencerna perkataan dari Fiona. Apalagi masalah talak tiga yang sudah diucapkan Reino kepada Fiona.

"Yah lo kan udah ditalak tiga, Fi. Dan nggak bisa gitu aja buat rujuk, kalau lo rujuk sama si Reino itu sama aja Zina." Sarkas Nindi dengan nada yang meninggi. "Itu yang gue tau sih."

"Ih amit-amit siapa juga yang mau rujuk sama dia, gue nggak mau." Jawab cepat Fiona menepis perkataan Nindi. Karena sampai kapanpun ia tak akan rujuk dengan mantan suaminya kecuali jika terjadi pernikahan selingan antara dirinya dengan pria lain, baru ia bisa rujuk kembali dengan Reino.

"Bisa aja buat lo sama Reino balikan, kalau lo nikah lagi sama laki-laki lain, Fi. Maksudnya nikah selingan gitu. Setelah lo nikah dan berhubungan layaknya suami istri. Dan suami lo mau menceraikan lo …." Tegas Nindi yang mengarahkan jari telunjuknya ke arah Fiona.

"Lo bisa rujuk lagi sama Reino dan pernikahan lo itu sah secara agama maupun secara hukum." Sahut Nindi yang memberitahu dengan sedetailnya. Karena ini Indonesia dengan mayoritas penduduk yang taat terhadap perintah agama dan perintah hukum yang berlaku.

"Gue tahu, Nin. Itu yang sedang gue pikirin sekarang. Sebenarnya gue masih cinta sama Reino, dan gue nyesel dengan adanya perceraian ini, tapi gue benci dengan kelakukan dan ucapan Reino yang ngancurin kehidupan rumah tangga gue." Raut wajah Fiona sudah terlihat kesal dan matanya pun sudah mulai berkaca-kaca. Jika mengingat tentang ucapan talak tiga yang keluar dari mulut Reino, dadanya begitu sakit dan sesak.

Nindi yang melihat sahabatnya sudah mengeluarkan airmata, mendekat ke arah Fiona dan langsung memeluknya erat.

"Dia yang berprasangka buruk sama gue, sampe nuduh gue selingkuh segala. Padahal gue nggak pernah selingkuh, Nin. Gue kerja tiap hari di sini, pulang sore. Dan dia nuduh gue selingkuh sampe ngucapin talak tiga segala," tutur Fiona, airmatanya sudah tak bisa terbendung lagi jika mengingat hal itu, bahkan dadanya pun terasa sesak. Fiona menangis sejadi-jadinya dipelukan Nindi. Sahabatnya itu berusaha mencoba menenangkan Fiona yang masih menangis terisak-isak.

"Gue bisa merasakan apa yang lo rasain, Fi. Lo bisa nangis sejadi-jadinya, Fi." Ucap Nindi yang terus menenangkan Fiona yang sudah terisak.

"Reino! Reino! Gila tuh orang. Cuma karena berprasangka yang nggak-nggak ke lo, Fi. Sampe dia ngucapin kata-kata itu. Dan akhirnya dia sendiri kan yang nyesel karena udah nalak lo," geram Nindi yang ikut terbawa emosi karena sikap temannya, Reino.

Fiona mengakhiri isakannya, ia mengusap wajahnya yang sudah sembab karena menangis tadi. "Makasih Nin, gue nggak tahu harus ngeluarin unek-unek ke siapa lagi, bahkan sekarang perasaan gue udah plong ketika beban yang gue rasain udah keluar. Dan lo yang udah mau dengerin curhatan hati gue, Nin." Ucap Fiona yang masih mengusap wajahnya karena airmatanya masih terasa keluar dari matanya.

Nindi tersenyum mendengar penuturan Fiona, perempuan itu pun menyentuh bahu Karina pelan. "Gue kan sahabat lo, Fi. Gue akan selalu ada kalau lo membutuhkan gue, dalam keadaan senang ataupun sedih, Fi. Dan sekarang lo sedang menghadapi ujian berat, lo harus yakin jika semua ini akan cepat berlalu. Dan akhirnya si Reino juga yang nyesel duluan kan karena udah talak tiga lo. Nggak dipikir lagi si kalau ngomong maen asal jeblak aja," geram Nindi yang terus mendumel dengan kelakuan Reino.

"Seharusnya sebagai seorang suami, kalau ingin mentalak istrinya dipikir lebih dulu yang mateng, kalau dia nggak bisa nahan gejolak amarahnya itu akan menjadi bumerang buat dia, dan akhirnya dia juga kan yang nyesel dan minta rujuk lagi."

Found Me On IG : @Aishimazaki30