Rei pergi kekamar Smith untuk merapikan penampilannya. Di mata Mark pasangan ini unik, di luar terlihat saling acuh dan sering berdebat, tapi di dalam sangat panas. Jangan salahkan dia yang melihat semuanya, Smith tergesa-gesa sampai lupa mengunci pintu.
"Balik ke pertanyaanku." Tuntut Mark.
Smith menenggak air mineral dengan rakus, dia menetralkan napasnya lebih dulu. Tertangkap basah seperti ini sebenarnya sangat memalukan, tapi dia harus menahan diri, jika tidak sahabatnya ini akan terus menggodanya di setiap kesempatan.
"Wanita itu, teman nyonya. Sementara aku pikirnya begitu." Mark yang telah duduk santai di sofa mengerutkan alis karena bingung.
"Aku tidak tau pasti apa hubungan nyonya dengan wanita itu, yang jelas saat kejadian, Rei menjemputnya karena nyonya mengundangnya minum teh." Mark mengangguk.
"Menurutmu kenapa wanita itu bisa sangat depresi?"
"Kau dokter kenapa tanya padaku?" Smith balik bertanya dengan wajah menyebalkan.