Pagi-pagi sekali Ammar kembali ke kota D dengan penerbangan pertama. Dia melarang kedua adiknya untuk mengantar kebandara. Dia tau adiknya memiliki kesibukkan yang padat setiap pagi, terutama Anna.
Tentu saja kepulangan pria itu di iringi isak tangis dua wanita yang begitu di sayanginya. Anna sangat merindukan waktu bersama kakaknya, dulu dia selalu bisa berduaan dengan pria itu, bahkan mereka bertiga punya hari khusus untuk tidur bersama setiap minggu.
Seperti saat kecil, mereka membahas banyak hal, dari kegiatan apa saja yang terjadi di sekolah atau kuliah, mereka salinh berbagi, todak ada yang di tutupi. Ammar tidak pernah membentang jarak dengan adik-adiknya, ia ingin keduanya selalu bersandar padanya, menjadikannya sebagai orang pertama yang tau segala sesuatu yang adik-adiknya rasakan, mau itu susah atau senang, suka atau duka.
"Kamu pulang hari ini." Alya mengangguk.