Seorang pria bertubuh kekar sedang terlentang di kamar hotel menatap langit-langit, pikirannya jauh melayang, jiwa dan raganya seolah tidak berada di tempat yang sama.
Ruangan itu gelap gulita, tidak ada celah sedikitpun untuk cahaya masuk padahal hari sangat cerah.
Hatinya kosong, tidak tau tujuan kemana ia ingin melangkah saat ini, tidak tau apa tujuannya sekarang kembali ketempat di mana dia pernah mendapat luka dan kekecewaan yang begitu besar dari keluarga yang di cintainya.
Keluarga? Dia tidak yakin jika kata itu sangat bermakna sekarang, dia seperti bocah dungu yang berpikir jika kata itu masih bisa menghangatkan hatinya.
Hampir tiga minggu dia ada di kota ini, tidak sekalipun keluar dari kamar hotel. Berpikir jika dia keluar maka dunia lainlah yag menyambutnya, terlalu menakutkan untuk memulai hari di tempat ini.
Wajah dinginnya hanya topeng untuk menutupi semua lubang kesakitan yang ia tanggung selama ini, bahkan sampai sekarang lubang-lubang itu belum tertambal.