"Kamu selalu seperti ini," ucap Anna setelah mereka bercinta dengan panas di ruang kerja pria itu.
"Menyalahkanku?" Sebastian mencubit lembut pinggul polos istrinya di balik selimut.
"Aku hanya bertanya." Anna menarik selimut untuk menutupi dadanya yang hampir terekspose akibat ulah suaminya.
"Jangan tanyakan hal yang mustahil, aku bahkan jijik menyebut namanya."
"Apa aku bisa percaya?" Goda Anna. Ia sangat percaya pada suaminya namun tetap saja hati seorang wanita kadang ada ragunya juga.
"Jika tidak ingin percayapun paling tidak dengan hal yang lebih masuk akal dan layak." Ketus Sebastian.
"Memangnya itu tidak layak?" Sebastian merasakan bahu istrinya bergetar karena tertawa.
"Menggodaku, hem?" Sebastian menindih tubuh Anna yang sudah ia terkam berkali-kali sebelumnya.
"Aku ngantuk." Anna mencoba memejamkan matanya.