Aku kembali ke dalam kamar yang tadi, melihat Zein yang masih setia duduk di sofa dan memandangi satu persatu ruangan di sekitar. aku hanya bisa mendesah pelan, karena aku lupa mengambil minuman yang tadi aku inginkan.
"Nyonya, anda sudah minum? kenapa aku tidak di bawakan minuman?." Tanya Zein beberapa saat setelah melihat kedatanganku.
"Aku lupa, kau haus sekali?." Tanyaku yang hanya bisa duduk sambil menatap langit-langit kamar.
"Tidak juga, Lalu? apa yang harus kita lakukan sekarang? apakah ada hal penting?." Tanya Zein lagi.
"Aku mau memberitahu dirimu tempat yang cukup memberikan banyak kenangan, ayo ikut aku.." Kataku lagi, yang baru ingat apa tujuanku kemari. Ya itu memberitahu tentang makam anak-anakku padanya.
"Baiklah, ayo..." Kata Zein, yang sudah bangun lebih dulu.