Chereads / Penyihir Pemanggil / Chapter 10 - Aku Dan Punsi

Chapter 10 - Aku Dan Punsi

Akhir nya setelah aku dan juga Punsi pulang ke rumah di mana diri ku dan diri nya saling bercerita antara kami berdua ternyata Punsi adalah peri ribuan tahun dengan wajah nya yang sangat manis aku rasa sebagai peri diri nya cukup unik, serta membuat diri ku sangat ingin untuk bisa melaku kan sesuatu bersama dengan diri nya dan juga membuat ku merasa sangat tenang dengan keberadaan nya di sisi ku saat ini.

Punsi suka sekali duduk di bahu ku ketika aku berjalan dan diri nya yang sangat riang dan mudah marah membuat karakter nya benar - benar terasa sangat unik menurut ku dan juga begitu bersahabat dan kami pun banyak bercerita satu dengan yang lain nya.

Setiap orang ingin bahagia, gembira, dan merasakan rasa tenang serta rasa senang ketika berada bersama dengan orang - orang yang ingin mereka lindungi, entah itu orang yang ada di atas kita atau juga orang yang ada di bawah kita atau mungkin juga orang yang ada bersama kita, bagi ku yang ingin menjadi penyihir nomor satu langkah ku tidak akan mudah, akan ada banyak sekali hal yang menunggu diri ku di depan sana, dan akan ada banyak hal yang akan membuat ku untuk terus berkembang dan maju, atau justru diri ku yang akan terpuruk oleh keadaan.

Namun seburuk apa pun keadaan kita segeralah bangkit, meski jatuh dan terasa sakit kita harus bangkit, meski terasa kecewa meski harus gagal dalam banyak hal kita harus terus maju dan berkembang dan jangan pernah menyerah pada keadaan.

"Kenapa kamu hanya bengong saja Felso" Punsi yang langsung mengata kan kepada ku kalau aku hanya diam saja dan juga membuat ku sedikit terbangun karena dengan begitu aku pun bisa mengetahui keadaan yang saat ini aku rasa kan di mana diri ku bisa melaku kan sebuah hal yang sangat menakjub kan.

"Oh tidak, aku hanya senang saja karena bisa mendapat kan buku mentra berbintang tujuh itu" Ucap ku kepada Punsi yang mana mencoba untuk menjelas kan kalau diri ku begitu bergembira karena bisa mendapat kan sebuah hal yang sangat amat menyenang kan untuk ku.

" Tentu saja itu adalah buku legenda yang tidak ada seorang pun yang bisa mendapat kan nya kecuali memang mereka yang di tunggu oleh buku itu sendiri untuk memberi kan sebuah keadilan terhadap dunia" Ucap Punsi yang mengata kan kepada diri ku kalau buku itu adalah sebuah buku yang sangat hebat dan juga memilki kekuatan yang cukup besar.

"Tapi aku heran kenapa Mielda tidak bisa melihat bintang yang ada di buku ku ya?" Tanya ku kepada Punsi yang sedikit penasaran dengan keadaan yang sulit aku bisa mengerti untuk saat ini.

" Tentu saja yang bisa melihat nya hanya lah orang yang sudah pernah memegang buku itu " Ucap Punsi yang mencoba untuk menjelas kan kepada diri ku tentang apa yang sudah aku laku kan sesuatu yang sangat menyenang kan dan juga merupa kan sebuah hal yang sangat ingin aku ketahui.

"Oh jadi itu tidak bisa sembarangan orang melihat nya ya?" Ucap ku kepada Punsi yang mana mengata kan kepada nya untuk bisa melaku kan sebuah hal yang sangat istimewa.

"Tentu saja seperti itu, dan juga kamu harus bisa mengontrol kekuatan mu sihir yang kamu miliki adalah sihir pemanggilan, maka kamu bisa mengendali kan kekuatan pemanggilan mu dari yang paling rendah hingga paling tinggi" Ucap Punsi yang mencoba menjelas kan kepada diri ku tentang apa yang akan terjadi kepada ku dan juga membuat semua nya benar - benar berada pada sebuah tempat yang amat sangat menyenang kan untuk ku.

"Bagaimana cara nya Punsi?" Tanya ku yang menjadi penasaran dengan sesuatu yang baru dan juga membuat diri ku menjadi sangat ingin untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi dengan diri ku ke depan nya nanti dan diri ku saat ini sangat ingin menikmati apa yang aku miliki saat ini juga.

Punsi pun menjelas kan sebuah cara untuk bisa mengendali kan kekuatan sihir yang aku miliki, terlebih lagi aku pun bisa mengatur kekuatan Punsi agar tidak terlalu kelihatan besar di depan teman - teman ku yang lain nya, dan saat ini aku hanya ini untuk tidak terlalu kelihatan menonjol agar yang lain nya tidak iri dengan kemampuan ku, sebab aku belum bisa mengendali kan kemampuan ku sepenuh nya dan juga masih banyak rahasia yang harus aku pelajari dari buku sihir ku sehingga akan memakan banyak waktu yang akan terjadi ke depan nya nanti.

Aku dan Punsi pun terus berjalan ke rumah ku di mana aku dan diri nya terus maju dan juga mengarah ke rumah ku yang sudah semakin dekat, seperti nya orang tua ku pasi khawatir kepada ku sebab aku anak satu - satu nya bagi mereka, yah meski pun aku hanya lah seorang anak angkat namun bagi ku mereka sudah seperti orang tua kandung ku sendiri yang mana membuat ku sangat senang dan bahagia dengan kehidupan ku saat ini dan juga ingin segera melaku kan sebuah hal yang mana bisa mengantar kan diri ku untuk bisa terus maju dan berkembang ke depan nya nanti dan aku sendiri yakin kalau diri ku bisa melaku kan sesuatu yang akan membuat orang tua ku bangga ke depan nya nanti.

"Rumah mu jauh sekali Felso" Ucap Punsi yang seperti nya sudah mulai kelelahan karena dia mengeluar kan banyak energi untuk membuka gerbang ke dunia ini dan juga membuat diri nya sangat lelah karena aku tidak membuka kan gerbang untuk nya dan hanya makhluk tertentu saja yang bisa sampai mengikuti jalur yang sudah aku buat dan akan sangat berbahaya juga bila aku tidak menutup nya kembali, oleh sebab itu lah setelah Punsi memberi tahu kan kepada diri ku untuk segera menutup nya aku pun menutup gerbang tersebut dan hanya aku yang bisa memanggil makhluk makhlu dari dunia itu saat ini.

"Oh sebentar lagi kita akan sampai, kalau kamu sudah lelah kamu bisa beristirahat dulu, besok pagi aku akan memanggil mu kembali" Ucap ku kepada Punsi untuk membuat nya beristirahat memulih kan energi sihir nya terlebih dahulu

"Oke janji ya, kamu harus menjadi kan aku partner mu dan dengan begitu aku akan selalu ada untuk mu bahkan tanpa kamu panggil sekali pun" Ucap Punsi kepada ku lalu aku pun menekan jempol yang dia berikan sehingga kontrak di antara kami pun terjalin dan membuat kami menjadi rekan.