Robb berlari cepat menuju tim Yuki yang juga bersiap menerima serangan mereka. Tapi sebelum itu terjadi, suara pintu besi yang bergeser menghentikan aksi dua tim itu. Mereka menatap pada salah satu pintu lorong yang terangkat ke atas.
Hembusan angin dingin disertai bau busuk yah teramat sangat menetap wajah dua belas anak yang berada di atas arena. Mereka berpandangan satu sama lain.
"Ini gila, mereka tidak akan melepaskan salah satu mutan itukan?" teriak Saka.
"Tapi bukankah itu bagus, kita bisa lebih cepat mengalahkannya. Lalu setelah itu kami akan mengalahkan kalian," ucap Robb dengan nada sombongnya.
"Hentikan omong kosongmu nak, bisa selamat dari mutan itu sudah lebih dari cukup. Daripada kau terus membual, lebih baik beri aba-aba pada timmu untuk bersiap. Karena mereka sepertinya tidak punya banyak waktu dan ingin menghabisi para peserta ujian sekaligus. "
