Ain Maori membuka matanya perlahan. Kini ia sedang berada di salah satu bagian hutan Bara yang tertutup oleh lebatnya pepohonan berdaun merah yang tampak gugur dan jatuh berserakan.
Gunung api yang tampak begitu dekat dengan lokasinya saat ini terlihat terus menyemburkan hawa panas karena gunung itu memang masih aktif. Namun sudah puluhan tahun gunung itu tidak meletus lagi, karena jika sampai meletus, cakupan ledakannya tidak hanya meluluh lantakkan Kota Agni saja, tapi juga pinggiran kota yang lain.
Ain Maori kini tengah berdiri di salah satu gua di sekitar tebing bagian dari gunung tersebut. Ia menatap tajam dengan mata gelapnya pada bagian tengah hutan seolah meneliti siapa sosok yang akan menemukannya pertama kali.