matahari mulai terik, menandakan waktu yang akan menjelang ke siang. kini sudah menunjukkan pukul 07.05 wib, dan bus yang mengantar lalita serta teman temannya masih terjebak macet dijalan. keadaan membuat seisi bus panik dan panas, ini tidaklah benar. mengapa harus dihari pertama masuk sekolah ia dan teman temannya mendapatkan kemacetan.
"huft!! , menyebalkan sekali. mengapa mobil panjang dan besar itu menghalangi kita " gerutu melan ( sembari cemberut)
"iya tuh, dasar container nggak punya hati"
sambung lalita
" tenang gaiss, tenang. ini akan segera berakhir, lihatlah mobil mobil sudah mulai jalan " ucap tiyo
"yahh, tapi sama aja kaya kita tetap telat yo! " tambah melan
suasana dibus menjadi riuh, karna melan yang merasa jengkel dengan mobil panjang besar yang sering disebut sebagai container itu. mendengar hal itu salah satu dari kakak kelas mereka kemudian memberitahu.
"tak apa, sudah biasa terjadi kemacetan disepanjang jalan ini. ini baru pertama kalinya untuk kalian, sedangkan aku.. ini sudah kesekian kalinya. benar, sudah kesekian kalinya makanya aku biasa saja.. dulu aku juga seperti kalian. sering menyalahkan keadaan dan situasi, namun berjalannya waktu aku menjadi tau itu semua akan sia sia dan menjadi gapapa ketika sudah biasa. tenang, kemacetan ini tak akan menghilangkan kita dari bumi.. hehe" ucap krisna salah satu kakak kelas lalita, melan, tiyo dan yang lainnya.
"owh, oke kak. kita masih sabar ok " jawab tiyo
setelah beberapa menit kemudian, tibalah mereka didepan sekolah. terlihat gerbang biru dan halaman depan sekolah serta pos penjagaannya. Dengan tulisan nama sekolah yang terlihat jelas yakni " SMA HARAPAN " serta tiang bendera kebangsaan didepan gedung menambah keestetikan dan kemegahan sekolah semakin mampang. namun sayang, lalita dan teman temannya belum diperbolehkan masuk oleh satpam. mereka masih berdiri didepan gerbang biru yang menjulang tinggi dan panjang sebagai pelindung dari sekolah elite tersebut.
"kenapa terlambat?? " tanya pak budi selaku satpam pagi itu
" macet dijalan pak " jawab tiya (kakak kelas lalita)
"kalau udah tau kira kira mau macet berangkatnya lebih awal "
" iyaa pak, tadi juga kami sudah berangkat lebih pagi " sahut krisna
"ya sudah kalian disitu dulu, saya mau lapor ke TU" kata pak budi seraya membalikkan badan dan berlalu meninggalkan lalita dan teman temannya.
"aduhh gimana ini " rengek lalita sambil berpegang pada gerbang
"tenang la " hibur mira
beberapa menit kemudian pak budi datang lalu membukakan gerbang.
" salah satu perwakilan menulis nama dan kelas, yang lain duduk dulu" ucap pak budi
tanpa berpikir panjang dwi sebagai kakak dari lalita dan temannya mewakili untuk menulis karna dirinya sudah paham mengenai cara menulis dan memasukkan data dalam buku catatan keterlambatan.
"ya sudah, sekarang kalian boleh masuk dan ke TU untuk info bagi siswa baru "
akhirnya, setelah penantian yang membosankan ini.
"yeay!! " ucap melan seraya berdiri
setelah masuk, semua siswa mencari informasi mengenai pembagian kelas dan dimana letak kelas mereka.