Chereads / my kisah cinta / Chapter 3 - rasa yang muncul tiba tiba

Chapter 3 - rasa yang muncul tiba tiba

kini pak ferza sedang dalam lamunannya,perasaannya kacau bagaikan gemuruh kerinduan bercampur antara gemuruh rasa cinta yang rasanya tak bisa lagi dibendung sendiri oleh ferza.tapi ferza juga tidak tau rasa apa yang kian hari kian membesar dan tak bisa ia bendung lagi.

"nakk gimana keadaan caffe shop?"tanya dina--selaku mama ferza.tapi ferza tak menjawab karna ia masih menyelam dalam dunia lamunannya itu."ferzaaaa"teriak dina mama ferza pas ditelinga milik ferza dan saat itulah lamunan ferza berhenti seketika karna sebuah teriakan.

"eh..e...mama Udah lama?"

"udah satu tahun yang lalu mama disini"

"kok gak beri tau ferza dulu.oh iya emang ada apa mah?"

"ini mama cuman pengen tau aja gimana kabarnya kedai coffe shop arendra gimana bagus apa semakin menunjang tinggi?"

"ohh keadaan kedai.alhamdulillah ma meningkat seratus persen"

"alhamdulillah kalo gitu.ohh iya besok kita bakal le bulgaria"

"loh ngapain ma kesana?"ferza kaget karna ia diberitau besok akan ke bulgaria bahkan itu mendadak sekali."kok mendadak sih ma beritaunya?"

"iya maaf ya sayang karna tadi mama dikabarin kalo kakek kamu disana masuk rumah sakit dan nenek kamu sendirian"

"ohhh gitu.terus kalo kita kesana gimana sama kedai ma?"

"kan disana ada manager pastinya kamu serahin ke manager"usul mama dina

"ohh iya ya mah baru kepikiran.tapi...."

"tapi kenapa sayang.....?"

"managerku disana masih baru"

"jika kamu sudah mengangkat ia sebagai manager kamu brarti kamu percaya penuh dengan dia"

"ya udah kalo gitu ma.oh iya ferza siap siap aja dulu besok tinggal berangkatnya,emang mama udah siap siap?"

"udah tadi waktu dikabarin,mama langsung siap siapin barang deh"

"ohh gitu ya udah ferza siap siap dulu sama langsung ngabarin manager dikedai"

ferza bergegas merapikan barang barang yang akan ia bawa untuk pergi ke bulgaria.saat ferza ingin mengabari leila ia tak tau nomor telponnya berapa sehingga ia mencari berkas lampiran surat lamaran kerja milik leila.dan disitu tertera nomornya,dengan cepatnya ferza mengganti nomor yang tadinya ada diatas kertas dan kini ferza pindah didalam androidnya.tak butuh lama telepon itu tersambung

"hallo ini dengan siapa ya?"jawab leila setelah telepon itu tersambung

"ohh iya hallo ini dengan saya ferza ceo kedai coffe shop arendra"

"ohh bapak.iya pak ada apa?"

"iya gini.sebelumnya saya minta maaf mengganggu waktu malam kamu saya hanya ingin kalo besok saya tidak masuk maka tolong gantikan awasi mereka semua"

"ohh baik baik pak.insyaallah saya akan mengawasi mereka semua em...kalo boleh tau emang bapak mau kemana?"

"saya akan pergi ke luar kota jafi saya harap kamu bisa waspada dan bertanggung jawab"

"baik pak"menurut ferza percakapan ini sudah selesai saatnya ia untuk mengakhiri pembicaraannya "oke.kalo gitu terimakasih saya akhiri"

"iya sama sama pak"

ferza memutus telepon itu dan berbaring lagi dikasur empuknya.lama lama pikiran ferza kembali lagi menyelam didunia lamunannya sembari bermonolog.

"kenapa aku jadi mikirin leila terus yaa?dan sejak kapan aku bisa manggil saya kamu keleila?bukannya aku selalu manggil saya,anda?"monolog ferza yang tak ia sadari "dan kenapa juga aku bisa setenang ini waktu aku udah teleponan sama leila?bukannya tadi perasaanku lagi kacau balau kayak rindu berat sama seseorang ya,dan kenapa sekarang aku jadi tenang banget gini seolah olah perasaan tadi hilang,lenyap entah kemana?"

lamunan itu masih saja terngiang dalam pikirannya dan apa yang ferza lamunkan saja ia tidak tau?.berlama dalam menyelami dunia lamunannya ferza tak merasa bahwa ia sudah terlelap dalam tidur dan dikeadaan leila sendiri ia juga sedang menyelami dunia pikirannya ada sesuatu yang mengganjal dihatinya tapi apa itu?leila bingung dengan perasaannya akhir akhir ini.semenjak ia bertemu dengan ceo yang menurutnya tampan,dermawan,pemaksa,dan suka memojokkan orang itu.leila sudah merasakan hal hal yang aneh.akhir-akhir ini perasaannya kalut ingin sekali bertemu seseorang tapi siapa orang itu?tapi leila sendiri tidak tau siapa orangnya dan ia juga heran kenapa perasaanya sekarang menjadi plong saat sudah berteleponan dengan pak ferza selaku bosnya dan ceo dikedai coffe shop arendra.

"apa aku punya perasaan denga pak ferza?"leila menerka nerka tentang perasaannya yang pada buktinya ia tak bisa menebak apa yang sedang ia rasakan.apakah itu hanya sebuah kekaguman atau lebih dari itu mungkin bisa jadi rasa cinta,tapi inilah yang leila benci memiliki perasaan yang tak tau rasa apa itu?.mencintai itu memang mudah tapi merasakan apa itu rasanya cinta yang sulit,banyak kata cinta namun sulit menjadi kata setia.banyak yang menggunakan cinta sebagai tanda hubungan namun sulit menggunakan cinta sebagai pembuktian.

"leila kamu harus bisa menekan perasaan ini karna kamu harus yakin bahwa jodoh udah diatur dan pasti kamu memiliki jodoh leila."monolog leila menyemangati dirinya sendiri.leila tertidur pulas setelah bermonolog untuk menyemangati dirinya,mungkin ia kelelahan untuk menebak apa yang sedang ia rasakan saat ini.terkadang rasa yang dipaksakan hanya akan membuahkan hasil yang kecewa tapi juga kalau perasaan itu hanya bisa bertepuk sebelah tangan itu juga akan menyakitkan.maka bawa saja perasaan itu dengan sederhana dan mudah supaya pada akhirnya tidak ada kata kecewa yang berlebih.kisah yang baru biasanya berawal dari kata cinta,tak semua kata harus diungkapkan bukan?kadang kalanya sebuah rasa itu berawal dari kita yang mampu menggunakan dengan bahasa tubuh, ya....semacam perhatian yang lebih.

waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi leilapun bangun dari tidur pulasnya,ia segera menyiapkan untuk pakerjaannya nanti karna hari ini pak ferza tidak bisa masuk dan entah sampai kapan pak ferza tak masuk di kedai coffe-nya.padahal saat-saat inilah pak ferza dibutuhkan,karna kedainya sudah semakin meningkat dan apalagi kedai pak ferza sudah melakukan proyek kerjasama dengan negara lain.yang leila tau negara itu berasal dari bulgaria,mongolia,dan yang satunya entah?leila tidak tau.karna ini waktunya untuk menggantikan pak ferza maka leila harus berangkat lebih awal daripada biasanya alasannya untuk memberi tau semua pegawai bahwa pak ferza hari ini tidak bisa masuk ke coffe shop arendra.leila siap siap melebihi 2 jam entah apa yang ia persiapkan hingga waktu saja melebihi 2jam?perasaan leilapun ada yang ditakutkan tapi leila tidak tau apa ia takutkan.

"nihh kenapa perasaan kayak takut takut gimana ya?"monolog leila ketika ia ingin berangkat "kenapa kayak ada sesuatu yang bakal terjadi ya?"

"ahh sudahlah yang penting sekarang berangkat,terusss ngasih tau kalo pak....pak...pak siapa ya kok lupa aku"leila berusaha mengingat-ingat nama bosnya tapi alhasil nihil ia sama sekali tak ingat nama bosnya dengan benar"ish pak siapa sih?lagian punya nama ribet amat.pak...pak...fera....pak fersa...pak siapa sihh?ah tauk ah yang penting ngabarin semua pegawai dulu baru nanya siapa nama bos"

leila sudah mengarang pemikirannya dengan matang tapi perasaannya masih saja tetap gelisah seperti ada yang ia takutkan.bukan takut untuk kehilangan namun takut akan sesuatu tapi apa?itu yabg tak bisa diketahui leila.