ferza sudah sampai dinegara dimana ia lahir lebih tepatnya negara kelahirannya yaitu bulgaria.negara bulgaria ini sebenarnya bukanlah negara mamanya tetapi negara papanya sedangkan negara mamanya asli dari indonesia.jika keluarga ferza harus diceritakan maka itu akan membutuhkan waktu yang lama,pada intinya bagaimana mama dan papa ferza bisa bersatu?itu karna dulu mama ferza menjadi TKW dan bertemu dengan papa ferza.karna waktu itu papa ferzalah yang menjadi tuan bagi mama ferza(mama dina),bukan untuk merawat papa ferza(papa arendra)tapi untuk merawat papanya arendra yang kini sudah menjadi kakek dari ferza.
"ma...bagaimana keadaan kakek?"tanya ferza dengan raut wajah sedih kemama-nya.
"kakek kamu kritis za..."air mata dina sudah berlinang deras dan itu semakin membuat ferza ingin sekali menitikkan air mata tapi ia harus kuat untuk menyemangati mamanya."ma....mama yang kuat ya!ferza disini kalo mama butuh sandaran mama bisa pinjam bahu ferza tapi ingat kata ferza ma,jika mama lemah disini bagaimana dengan nenek dirumah nanti?nenek akan semakin sedih melihat mamah yang berlinang air mata dan lemah terpuruk seperti ini"kata ferza dengan memeluk mama tersayangnya karna ferza pikir inilah tugasnya sebagai anak laki-laki dan sebagai pengganti papanya."udah ya mah kita tunggu dokter dulu untuk ngerawat kakek"
"i...iya z...za kamu b...bener"kata dina disela isak tangisnya.
"izvinete, ima semeĭstvo ot dyadoto na Krisna"tanya suster yang selama ini merawat kakek krisna.(permisi,dimana keluarga dari pasien kakek krisna)
"Da, az"(ya,saya)kata ferza karna mungkin ini adalah berita yang serius dan ferza tak ingin membebani mamanya lagi karna saat ini mamanya sedang terpuruk.
"elate s men da posetite lekar"(mari ikut saya untuk pergi keruangan dokter)ferzapun mengikuti suster itu untuk menemui dokter entah apa yang akan dikatakan dokter tapi ferza pikir ini menyangkut keadaan kakeknya bahkan mungkin ini hal yang serius.
"Doktore, tova e semeĭstvoto na patsienta"(dokter,ini keluarga dari pasien)kata suster saat sudah memasuki ruangan dokter yang menjadi dokter pribadi kakek krisna
" o, da, molya, vlezte, sŭr"(oh,iya,silakan duduk pak)titah dokter dan ferza hanya bisa mengangguk dan menuruti perintah sang dokter "kakvo ne e nared sŭr? ima li neshto vazhno v nashata diskusiya"ferza sangat deg-degan dengan ini.(ada apa ya dok?apa ada yang penting dalam obrolan ini).
"Da, sŭr, imam kakvo da obsŭdya za tova, osobeno sŭs sŭstoyanieto na dyadoto Krishna na patsienta"(iya,ada,sebelumnya begini pak ada sesuatu yang harus saya sampaikan tentang pasien atas kakek krisna) melanjutkan penjelasannya dokter ini menghembuskan napas panjang untuk bisa menjelaskan dengan baik tanpa gentar "Vizhdam sŭr, iskam da vi kazha vŭzmozhnostta na patsienta da ne mozhe da se pomogne i nie kato lekari na patsienta vdignakhme rŭtse."(kami sebagai dokter angkat tangan karna kemungkinan pasien tidak bisa terselamatkan)
pernyataan dari dokter mampu membuat ferza kaget,bingung,dan heran rasa itu juga sudah tercampur-aduk.
"ekh zashto doktor? zashto tryabva da vdigash rŭkata si? nali? Drug nachin da spasish patsient e dok, nyama nuzhda da vdigash rŭkata si"(loh kenapa dok?kenapa harus angkat tangan?)
"Kakto mozhete da vidite v tozi moment, na patsienta mozhe da ne se pomogne. Tŭĭ kato sŭstoyanieto na patsienta namalyava, vŭpreki che vinagi pravim operatsiya, vinagi pravim dializa i dori tova vseki den za dializa? A za operatsiyata znaete, che sme go pravili tri pŭti, nali? edna sedmitsa."(ya iyu karna kemungkinan pasien sudah tidak bisa tertolong,seperti anda lihat saat ini keadaan pasien selalu menurun padahal operasi selalu kita lakukan,cuci darah selalu kita jadwalkan bahkan setiap hari untuk cuci darah,dan operasi kita lakukan tiga kali satu minggu.tapi nyatanya?)
"da dok znam, no nyama li drug nachin da spasya dyado si?"(iya dok saya tau,tapi apa tidak ada cara lain untuk menyelamatkan kakek saya?).tanya ferza sedikit kecewa karna bagaimana bisa seorang dokter yang terkenal di negara bulgaria tidak bisa menyelamatkan kakek krisna dan dokter hanya bisa menggelengkan kepala lemah.ferzapun keluar ruangan tanpa sepatah kata yang terucap,dan menghampiri mamanya tapi bukan dengan raut sedih tapi raut tersenyum meskipun itu paksaan.ketika ferza ditanya akan hal apa yang disampaikan dokter ferza hanya bisa berbohong.
.
dinegara indonesia lebih tepatnya dikedai coffe shop arendra,disini leila sedang bingung karna baru kali ini ia meeting bersama orang penting ingin bertanya ke bosnya tapi handphonenya selalu sibuk bahkan tidak dalam jangkauan.pikiran leila kacau bahkan mungkin ingin pecah saat diberitau pegawai bahwa hari ini jadwalnya untuk pak ferza meeting tapi mau bagaimana lagi kalau saat ini leila yang menggantikan posisi pak ferza.
"aduhh gimana nihh meeting bentar lagi? tapi satupun materi nggak aku kuasai"mungkin keringat leila sudha banjir untuk memikirkan materi yang ingin ia kuasai.
"permisi bu.hari ini kita meeting dan meeting akan dilaksanakan sekarang"
"hah?sekarang?kenapa mendadak sih?"sanking bingungnya leila untuk menguasai materi ia sedikit marah pada pagawainya."eh..em..ma..maaf bu"
"ah iya tidak apa apa.sudah sana beritau mereka dulu untuk menunggu lima menit lagi"
"baik bu"pegawai itu segera menemui klien yang akan meeting dengan leila.leila dalam ruangannya sedang berusaha untuk menguasai materi dna menyiapkan apa saja yang akan dia presentasikan.
"semoga meeting ini berhasil dan mereka menyetujui presentasi kerja sama ini.huft.."
dengan langkah kecil leila pergi keruang meeting,karna saat ini keringatnya sudah bercucuran.bagaimana tidak?karna hari ini adalah hari dimana leila pertama melakukan meeting,menghadap orang yang akan bekerja sama dengan kedai coffe shop arendra jika meeting ini gagal itu artinya ia sudah mengecewakan pak ferza.semoga itu tidak akan terjadi.meeting telah berlangsung namun tanda tanda pak ferza menanyakan kondisi kedainya saja tidak ada.selama meeting berlangsung pertanyaan-pertanyaan selalu keluar,leila hanya bisa menjelaskan semampunya meskipun sedikit ada rasa gugup,canggung,takut,gemetar sudah menjadi satu bahkan melebihi batas wajar.
"oke meeting kita kali ini hanya samapi disini,apa ada yang ditanyakan lagi untuk meeting kali ini?"
"tidak tidak"jawab serempak klien leila.
"kalo tidak ada pertanyaan lagi maka saya akhiri sampai sini.dan bagaimana apa kalian setuju untuk kerjasama ini?"
"setuju"jabat tangan riapun berlangsung setelah semua klien leila menyetujui kontrak kerja sama ini. dan kerjasama antara negara terjalin karna kerja keras leila dalam menguasai materinya.
"maka dari itu jangan berputus asa dahulu sebelum mencoba"monolog leila lebih tepatnya quotesnya.