Sesampainya di sekolah, Nadia dan Bianca segera turun dari mobil bergegas untuk menuju kelas mereka sebelum bel berbunyi. Tetapi sebelum itu Nadia berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum ia akan menghadapi Rafandra dan juga sahabatnya yang sudah bisa dipastikan jika kedua remaja itu akan bertanya yang tidak-tidak padanya.
"Apapun yang terjadi katakan saja yang sejujurnya. Semuanya tidak akan pernah berakhir jika kamu masih terus-menerus menutupi kebenarannya, jadi selagi kejujuran bisa menemukan titik terang permasalahanmu itu, maka jangan ragu untuk mengatakannya saja," ucap Bianca pada kakaknya itu.
"I-iya, aku akan mencoba untuk berbicara apa adanya," sahut Nadia dengan ragu.
Berbicara apa adanya? Lalu Rafandra akan kecewa kepada Nadia karena sudah menerima perjodohan yang diatur oleh kedua orang tuanya itu?