Sayang sekali Milly tidak punya foto dari tukang bunga abal-abal sebelumnya. Jadi ia mendapatkan gambarnya dari internet sambil mengkonfirmasi gambar itu dengan Sandy melalui pesan singkat.
Akhirnya, Sandy meneleponnya melalui video call. Ia ingin melihat sendiri seperti apa buket bunganya untuk besok. Setelah satu jam berbicara hingga ponsel Milly panas, Sandy pun menentukan pilihannya.
Milly mendesah lega. Ia merasa jika Sandy itu agak pusing dalam menentukan pilihan karena waktunya terlalu singkat. Desain bunga yang sebelumnya sudah dipesan, kini harus dipesan ulang.
Sejujurnya, tidak hanya Sandy yang pusing, Milly pun bahkan lebih pusing lagi. Namun, ia tidak mungkin mengatakan hal itu pada Sandy. Ia biarkan saja Sandy memilih sendiri maunya bagaimana.