Marshal berdiri tegak dan kemudian buru-buru membereskan makanannya. Ia dan Nick berjalan cepat menghampiri satpam itu. Ia mengelap mulutnya dengan punggung tangannya sementara mulutnya masih mengunyah.
"Ya, Pak. Saya calon suaminya Ibu Kartika Wicaksono," ucap Marshal.
"Baik. Silakan masuk, Pak," kata satpam itu sambil membuka pintu.
Marshal dan Nick pun masuk ke dalam. Hati Marshal merasa cemas. Sejak tadi jantungnya berdegup dengan sangat kencang hingga tangannya kebas dan kesemutan. Ia takut sekali sesuatu hal yang buruk terjadi pada Kartika.
Namun, ia sudah berdoa. Ia terus menerus meminta pertolongan pada Tuhan. Ia juga meminta agar Tuhan memberikannya ketenangan dan kesabaran untuk menghadapi semua ini.
Seorang perawat yang mengenakan seragam bedah dan topi bedah berwarna biru menyambutnya.
"Keluarganya pasien Ibu Kartika Sriyanti Wicaksono?" tanya suster itu.
"Ya, benar, Suster. Saya calon suaminya," ucap Marshal.
"Baik, ikuti saya," kata suster itu.