Siang itu Ika sedang makan siang bersama Marshal di café. Sejak tadi Ika memasang wajah murung. Marshal memperhatikan wajah Ika terus sejak tadi.
"Ika, ada apa denganmu?" tanya Marshal sambil memiringkan kepalanya.
"Hah?" Ika mendongak seperti yang terkejut. "Tidak apa-apa. Aku hanya sedang kesal."
"Kesal kenapa, Sayang? Coba ceritakan padaku. Aku ingin mendengarnya," kata Marshal sambil menggenggam tangan Ika.
Ika langsung mendesah dan wajahnya berubah lesu. "Marshal, aku harus bagaimana? Kemarin sore Zack dan kedua orang tuanya datang ke rumahku."
"Wah! Serius? Kenapa kamu baru menceritakannya sekarang padaku?" Marshal tampak terkejut mendengar perkataan Ika.
"Ya, aku kan baru bertemu denganmu."
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Marshal penasaran.
"Dia datang dengan membawa tameng orang tuanya untuk melamar Mirna. Ini gila. Kemarin itu dia menolak Mirna habis-habisan. Dia bahkan memberikan cek untuk membuang Mirna ke tong sampah dan menganggap semua urusannya telah selesai."
