"Nick ..." Suara Milly bergetar menahan tangis.
"Kamu mengganti nomor ponselmu?"
Milly mengangguk. Setetes air mata meluncur di pipinya. "Iya. Ponselku hilang diambil orang."
"Pantas saja aku tidak bisa menguhubungimu. Apa kamu baik-baik saja? Kamu menangis."
"Aku baik-baik saja." Milly menyeka air matanya dengan punggung tangan. "Nick, apa kamu sedang di Malaysia?"
"Tidak. Aku ada di rumahku, di Batam."
Milly melebarkan matanya. "Benarkah? Kamu tidak memberitahuku."
"Aku hendak memberitahumu tapi kamu mengganti nomor ponselmu dan hari ini kamu tidak ada di rumah."
"Kamu ke rumahku? Seharian ini aku sibuk tehnical meeting dengan klien dan vendor."
"Oh. Baiklah."
Hening. Milly bingung harus berkata apa.
"Mil, kenapa kamu menghubungiku larut malam begini?"
"Apa aku mengganggumu?"
"Tidak." Lalu mereka kembali saling diam.
"Nick." Milly memanggil Nick bersamaan saat Nick memanggil namanya.
"Kamu duluan," kata Milly.
"Kamu saja."