Li sedang melihat-lihat gambar baju pengantin dari file yang dikirim oleh temannya. Martin hanya tersenyum melihat-lihat gaun itu.
"Tidak usah dilihat harganya, Martin. Aku akan mengurus semuanya," ujar Li.
"Apa kamu tidak akan membiarkanku yang membiayai pernikahan ini? Dalam tradisi keluargaku, seharusnya pihak laki-laki yang keluar uang." Martin mengangkat bahunya.
"Oh." Li terkekeh. "Terserah padamu saja. Tapi, kalau aku pikir-pikir uangmu sebaiknya ditabung untuk hal lain."
"Kita bisa membagi tugas. Kamu bayar gaun dan salonnya, aku bayar resepsinya," kata Martin.
"Ayahku yang akan membayar resepsinya. Sepertinya hal itu sudah tidak dapat diganggu gugat lagi. Hmmm, Martin sepertinya kita tunda dulu saja urusan biaya pernikahannya. Yang penting kita sudah memutuskan tanggal pernikahannya. Semua urusan vendornya nanti biar aku yang mengurus."
