Sepulangnya dari perkebunan, Marshal mengunjungi rumah Ika. Sekarang hari Sabtu, Ika pasti ada di rumahnya. Ia menelepon calon istrinya itu.
Terdengar nada sambung beberapa kali, tapi tidak ada yang menjawab. Marshal mematikan ponselnya dan kemudian menyetir mobilnya menuju ke rumah Ika. Sebelum ke sana, ia berbelok dulu untuk membeli kue bingka kesukaan Ika.
Ika paling suka bingka yang rasa pandan. Marshal menghirup aromanya yang menguar dari dus, wangi sekali. Ia kemudian menyetir memasuki kompleks perumahan Ika yang sama dengan rumah Milly.
Marshal berbelok dan kemudian berhenti di depan pagar rumah Ika. Ia turun dari mobil dan kemudian memencet bel. Tak lama kemudian Mirna membukakan pintu. Adik Ika itu tersenyum padanya sambil membukakan pintu.
"Hai, Kak Marshal. Pasti Kakak mau mencari Kak Ika kan?" tanya Mirna sopan. Tidak biasanya anak itu sopan padanya.
"Ya, betul. Apa Ika ada?"
"Dia belum pulang. Apa Kakak mau menunggunya di dalam?"