"Apa aku perlu menggantinya? Aku bisa menukarnya dengan ukuran yang lebih kecil," usul Marshal.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Aku lebih suka sesuatu benda yang pertama saja. Meski kebesaran tidak apa-apa. Aku akan tetap memakainya. Yang penting nanti saat cincin pernikahan harus pas di jari manisku. Oke?"
Marshal tersenyum. "Baiklah. Maaf ya. Aku salah beli."
"Tidak apa-apa, Marshal. Aku suka sekali dengan cincinnya. Terima kasih ya." Ika berjinjit dan kemudian mencium pipi Marshal.
Marshal balas mencium bibir Ika dengan cepat. Ia takut jika ada yang melihat mereka. Ia kemudian mencuri lagi ciuman Ika dan membuat wanita itu tersipu malu. Ia memukul lengan Marshal dengan lembut.
"Terima kasih ya," ucap Marshal. "Terima kasih karena sudah menerima lamaranku. Kamu tahu tidak, aku gugup sekali hari ini."
