Ika menelan ludah. Ia mengklik nama itu dan melihat bahwa itu adalah akun palsu. Ia penasaran setengah mati, siapa kira-kira orang yang mengomentari fotonya itu?
Apakah itu adalah Wage atau jangan-jangan Mirna? Ia tidak bisa memutuskan jika itu adalah Mirna karena adiknya itu sepertinya menyesal atas kehamilannya. Ia sudah tidak berharap untuk menikah dengan Wage.
Jadi apakah ini memang Wage? Jika ini Wage, untuk apa pria itu mengatakan hal semacam itu? Berpaling ke pria lain? Bukankah Wage yang terlebih dahulu berpaling pada Mirna?
Ika jadi bingung sendiri. Hatinya gelisah memikirkan siapa orang dengan akun Hati Yang Hancur itu. Ia mencari nama Marshal dan hendak meneleponnya.
Ketika ia baru saja mengusap layar, tiba-tiba ada sebuah telepon masuk dan tanpa sengaja terangkat olehnya. Itu adalah nomor tidak dikenal. Dengan ragu Ika menaruh ponsel itu di kupingnya.
"Halo?"