"Apa maksudmu, Zia?" Olive terdengar sangat kaget. Dua puluh enam tahun dia terdiam, tak mengetahui apapun tentang hal ini. Sekarang, secara tiba-tiba, teman dekatnya memberi fakta yang membuat Olive merasa sangat terkejut. Bahkan, ini lebih mengejutkan dari yang Olive kira.
"Putrimu masih hidup, Olive. Jika kau tidak percaya, aku akan memberikan mu sesuatu yang bisa kau gunakan untuk tes DNA." Kata Zia. Dia merogoh tasnya, meraih sebuah kantung plastik yang berisi rambut Adeeva.
Diberikannya kantung plastik itu kepada Olive. Tentunya, Olive menerima hal itu dengan tangan bergetar hebat. Matanya kini mulai berkaca-kaca, memikirkan apakah ini hanyalah khayalan semata. Pasalnya, semua masih belum bisa dia terima melalui akal sehatnya. Ini terasa seperti sebuah drama. Dan sialnya, Olive seakan menjadi tokoh utama di sini.
