Matanya mengerjap perlahan-lahan. Terbuka, dan mulai membiasakan dirinya dengan cahaya yang ada. Cahaya matahari yang melesak melalui celah jendela kaca. Sinar pagi berwarna jingga yang menyejukkan mata. Kicauan burung terdengar jelas. Suasana pagi hari sangat terasa. Yudistira menghela nafasnya sejenak, melirik ke arah sampingnya, tak ada Adeeva di sana.
Mata yang tadinya terbuka perlahan kini mulai terbuka dengan cepat dan lebar. Dia membelalak hingga kedua matanya melotot. Tak ada Adeeva di sampingnya. Adeeva, gadis berambut merah itu tidak di ranjang kosong yang kini terasa dingin.
Yudistira mencoba berpikir positif. Dia meneguk ludahnya susah payah, turun dari ranjang dan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tempat pertama yang Yudistira datangi adalah kamar mandi. Dia berlari sekencang yang dia bisa, menuju kamar mandi, berharap menemukan gadis itu di sana.
Tetapi... Adeeva tidak ada. Gadis itu, tidak ada di kamar ini.