Mata cantik dengan bulu mata lentik berwarna kecoklatan terbuka perlahan. Cahaya matahari yang menyengat mengusik tidur nyenyaknya. Dia mengerang pelan, menyambut pagi dengan riang.
Rambut merahnya tersibak angin dari balkon kamar yang terbuka. Gadis itu mengernyitkan keningnya. Dia tidak merasa membuka balkon kamar. Dia yakin seratus persen sudah menutupnya semalam.
Gadis itu mengumpulkan nyawanya dengan cepat. Saat kesadarannya kembali penuh, dia baru merasakan ada sesuatu yang menindih perutnya. Adeeva melirik ke arah perut yang terdapat sepasang lengan besar tengah melingkar. Menindihnya dengan sangat kuat.
Dia berdecak. Merasa kesal dengan tingkah Zion yang selalu saja menjahilinya setiap pagi hari. "Zion! Lepaskan tanganmu sialan!" Geram Adeeva sembari mengangkat tangan Zion agar menjauh dari perutnya.
Merasa tak ada pergerakan sedikitpun, Adeeva berusaha semakin keras. Tangan Zion mencekram perutnya dengan kuat. Mendekapnya erat seakan tak ingin kehilangan.