"Siapa yang berbicara hal menjijikan itu? Siapa yang berbicara hal yang menjijikan itu? Yang berbicara seperti itu adalah kau, Yudistira. Kau yang berbicara seenaknya bahwa aku menjijikan! Kau sendiri yang bilang bahwa wanita simpanan adalah wanita paling menjijikan dan tidak pantas dicintai. Bukan begitu, Yudistira?!" Dada Adeeva naik turun tidak menentu. Dia marah, kecewa, dan benci secara bersamaan. Air mata luruh dari matanya, membasahi pipi dengan rasa sakit yang menggenang di hati.
Yudistira tidak bisa melihat gadis di depannya ini menangis. Jangankan Adeeva, dia bahkan lemah saat melihat wanita lain menangis. Apalagi Adeeva, perempuan yang jelas-jelas dia cintai dengan sepenuh hati dan raganya.
Hati Yudistria ikut terluka melihatnya. Tidak, dia tidak bisa. Pria tersebut menarik Adeeva ke dalam rengkuhannya. Mendekap Adeeva dengan erat sembari mencekram pinggul sexy gadis itu.