Adeeva membuka matanya perlahan. Hari ini adalah hari minggu. Gadis itu melirik jam digital di atas balasnya. Ternyata sudah jam sembilan pagi. Adeeva membuka ponselnya. Mencari notifikasi dari Yudistira. Sayangnya, notifikasi dari orang yang dia tunggu tak ada. Jangankan sebuah telefon, pesan saja dia tak mendapatkannya.
"Ck! Dasar pria tidak peka. Es batu, es kutub utara, es teh, es manis, es jeruk, es jus! Aaa! Semua es!" Rutuk Adeeva. Gadis itu terus memaki kekasihnya di pagi hari. Biar saja, salah Yudistira sendiri yang ingin di maki oleh Adeeva.
Dia melihat pengingat di ponselnya. Rupanya, hari ini ada jadwal untuk ke salon. Adeeva segera mempersiapkan dirinya. Cat berwarna merah di rambutnya sudah memudar. Dia harus memolesnya ulang agar wajahnya tak terlihat mirip dengan Adeeva di masa lalu.
