Satu demi satu tetes hujan turun, membasahi jendela kamar rumah sakit Darren dan Alaric. Merasa tak ada hiburan dan mulai bosan dengan suasana rumah sakit yang memuakkan, keduanya memperhatikan hujan melalui jendela. Mereka menatapnya bersamaan, menikmati alunan irama yang hujan berikan. Rasanya seolah damai dan menenangkan. Jjd. Jdjjd jjd s
Hingga sebuah petir tiba-tiba saja menyambar. Keduanya terkejut. Bersamaan dengan petir yang menyambar dengan kilat terangnya, pintu ruangan terbuka. Seorang perempuan masuk. Off-Shoulder Top berwarna biru langit yang dipadukan dengan rok mini berwarna putih membuatnya tampak terlihat sexy. Bagian tubuh atas dan bawahnya seolah sengaja dia ekspos.
Kuncir kuda pada rambutnya bergoyang mengikuti langkah kakinya yang semakin mendekat pada kedua pria tersebut. Mata kedua pria itu menyorot sangat tajam, seolah mampu mengeluarkan laser untuk memusnahkan siapapun dari manik mereka.
"Bagaimana bisa perempuan murahan ini sampai disini?" Hina Alaric.