"Hai Zion." Sapaan yang sudah lama tidak dirinya dengar kini kembali masuk ke dalam telinganya. Zion terdiam sejenak, menatap perempuan berambut sebahu dengan dress berwarna merah muda kesukaannya. Memang, kisah yang mereka lukiskan hanya dalam waktu sebentar. Tetapi, hati dan cinta yang ada entah mengapa tertinggal.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Zion. Matanya memicing sempurna, memperhatikan Rania dengan pandangan yang tak bisa di definisikan.
"Tentu saja berkonsultasi dengan psikiater." Jawab Rania.
Oke, Zion harus segera profesional. Dia tidak boleh terbawa emosi atau perasaan pribadi. Pria itu menarik napasnya sejenak, kemudian memulai pekerjaannya.
"Apa yang kau rasakan?" Tanya Zion. Ini pertanyaan basic yang wajib di tanyakan. Tentang apa yang pasiennya rasakan.