"Lo pakai pelet apaan?" Wajah Yudistira terlihat sangat suram. Melirik Zion dengan sangat ketus dan tajam, seolah tidak menyukai sahabatnya itu.
"Hah? Kalau gue pakai pelet, gak mungkinlah gue jomblo sampai sekarang." Zion yang sedang memotong kol sesuai dengan arahan di google. Malam-malam seperti ini, Zion yang tadinya sedang berada di bar, minum dan berniat melepaskan hasratnya tiba-tiba saja dihubungi oleh Yudistira. Katanya, ini hal yang teramat sangat penting. Yudistira bahkan sampai memohon padanya, mengatakan bahwa ini menyangkut hidup dan mati.
Zion kira, ada sesuatu yang benar-benar penting seperti pencurian, pembunuhan, atau nilai saham yang menurun drastis. Ternyata, ini hanya soal Adeeva yang ngidam. Zion cengo di depan pintu utama mansion ini. Rahangnya nyaris jatuh saat mengetahui tentang hal tersebut. Meski begitu, dia tetap saja masuk dan menurutinya.
"Terus, kok bisa Adeeva ngidam di masakin lo?" Tanya Yudistira.