"Kalau kau memang sudah melupakanku, temui aku besok. Kembalilah menjadi sekretarisku. Kita temui Ayahku dan meminta restu." Desisan Yudistira berhasil membuat Adeeva terdiam. Matanya yang menyorot tajam, berkaca-kaca dengan pelupuk mata yang dipenuhi banyak air mata tertahan.
Adeeva mengangguk pasti. "Baiklah. Aku akan menemuimu besok. Tunggu saja. Kau tidak perlu memata-mataku seperti ini." Katanya.
Yudistira menghela nafasnya. Dia menarik diri, sedikit menjauh dari Adeeva. Di tatapnya Adeeva selama beberapa detik. Betapa cantiknya gadis itu dengan rambut barunya. Adeeva lebih cantik dari yang ada di foto. Tanpa sadar, Yudistira menarik sudut bibirnya. Kembali mengagumi kecantikan Adeeva.
Merasa di perhatikan, Adeeva merasa risih. Dia memutar bola matanya jengah. Menghindari Yudistira. Namun, pria itu tak kalah cekatan. Dicekal nya tangan Adeeva, dibaliknya lengan gadis itu.
"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Adeeva merasa segan.