Gracia, gadis cantik yang baru saja mewarnai rambutnya menjadi biru tua kini terlihat panik. Dia meneguk ludahnya sendiri, tak bisa berkata-kata dengan segala rasa bersalah yang ada. Tangannya bergetar, bersamaan dengan lututnya yang sangat lemas dan bibirnya yang bungkam, tak tahu harus berbicara apa.
Hingga sebuah sura berhasil membuatnya tersadar. Suara pria yang membuatnya mengawali semua ini. Itu adalah Adelard. Dilihatnya Adelard penuh amarah, mencekram kerah kemeja Evan dam menyudutkannya ke pojok ruangan.
"Apa yang kau maksud Adeeva sedang diincar seseorang?!" Sentak Adelard. Suaranya terlihat penuh amarah. Dan Gracia terkejut mendengar hal tersebut. Bukannya membela Gracia, Adelard justru memikirkan Adeeva. Seolah-olah Adeeva sangatlah penting baginya.
Evan menyeringai. Sudut bibirnya terangkat sempurna. Dia seperti berhasil menangkap dua maling sekaligus. Ternyata, Gracia pancingan yang cukup bagus.