"Dia marah?" Tanya Adenia. Ya, setelah mendengar berita tentang kecelakaan yang Adeeva alami, dia langsung terbang ke Manhattan detik itu juga. Tak perlu berlama-lama karena kebetulan dia tengah berada di New York untuk mengurus bisnisnya.
Rasa panik bahkan membuatnya harus menggunakan pesawat kelas ekonomi. Seumur hidup, dia tidak pernah menggunakannya karena orang tuanya melarang. Katanya, terlalu sempit. Tetapi, ternyata tidak sesempit yang dia kira. Adenia nyaman-nyaman saja selama perlajanan beberapa jam.
Saat sampai di sini, Adenia sedikit terkejut melihat Yudistira dan Adeeva yang sepertinya tengah bertengkar. Mereka terlihat bersitegang dengan pemikirannya masing-masing. Suasana terasa sangat mencekam. Bahkan, Adenia sampai menggigil di sana.
"Iya. Salah Yudis juga." Jawab Yudistira. Untung saja Yudistira sadar dengan kesalahannya sendiri. Karena jika tidak, alamat dia akan berurusan dengan dua orang wanita sekaligus. Yaitu Adeeva dan Adenia.