Hidup selalu lucu. Sesuatu yang Adeeva anggap menyakitkan rupanya menjadi sesuatu yang orang lain harapkan dan syukuri. Gadis itu menyetir dengan mata kosong di malam buta. Jalanan yang cukup sepi karena kondisi malam hari membuat gadis berambut merah itu bisa senantiasa menyetir dengan sebelah tangannya.
Dia tiba-tiba tersenyum, menertawakan dirinya sendiri. "Aku tidak menyangka ternyata hidupku semenyedihkan itu. Kapan semuanya berakhir?" Lirih Adeeva sembari menghela nafasnya berat.
Langit malam sedang cerah, banyak bintang bertaburan, menemani sang bulan yang kesepian. Mereka redup secara perlahan, layaknya manusia yang tak selalu menjadi pemeran utama untuk sekitarnya. Ada kalanya, mereka perlahan akan tergantikan. Seperti Adeeva. Dia mulai tergantikan oleh Anne. Teringat jelas bagaimana siswa-siswi di sekolah dulu membicarakannya, membahas hubungannya dengan Yudistira.
