Larut malam berlumuran darah
Menyakiti diri dengan penuh amarah
Amarah yang begitu besar seperti si jago merah
Mengeluarkan seluruh rasa sakit sampai merasa lelah
Tak perduli kesakitan yang dirasa
Terus menyumpahi diri dengan serapah
Kata-kata yang begitu menusuk jiwa
Membakar hati membuatnya jengah
Luka....
Yang merambas menusuk sukma
Begitu kejam dunia....
Membiarkannya terus dalam keadaan tersiksa
***
An: Hai-hai, kalian suka nggak sama antologi ini? kalau suka, aku harap kalian vote, komen, and share, puisi aku, ya.
Supaya aku, bisa semangat untuk updet puisinya. Aku harap kalian mau bekerja sama untukku.
Aku harap kalian mau vote ceritaku. Ini untuk aku jadiin pacuan semangat kedepannya, buat ngebuat puisinya. Oh, iya, maafin juga kalau puisinya kurang mengesankan, hihi.
Aku masih bisa dibilang amatir, so bantu aku ya.
Oke, segitu aja ya kayaknya. Semoga kalian suka, see you di next chap.