"Lo gak dimarahin nyokapnya siAlan kan pulang setelat ini?" Tanya Dirga sambil menyalakan mesin mobil.
Audy melirik arlojinya, jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. "Gapapa kok. Tadi gue udah japri Tante Sarah." Ujarnya santai.
Dirga mengangguk paham. "Besok jadi pindahan dong?"
"Hehe.. iya nih. Mau ngerapihin baju yang ada di rumah juga. Mau bawa banyak sekalian."
"Jadi dijemput kakak lo?"
Audy mengangguk. "Iya.. besok kan Sabtu, Kak Bita pasti longgar."
"Oh.. oke.. kalau lo butuh bantuan calling gue aja."
"Makasih kak.."
"Hem.. kenapa lo gak mau tinggal di rumah lo aja?" Tanya Dirga ingin tahu.
"Kan gue udah pernah bilang. Rumah gue tuh gede kayak rumahnya Alan. Bedanya cuman dua lantai aja. Bagi gue itu tetep gede. Gue penakut. Mana jarang ngadain pengajian. Maklum aja bokap gue budayanya masih ngikut Aussie. Kalau mau bikin pengajian harus udah ngelingkarin tanggal longgar dulu baru bisa."