Harry tersenyum miring. "Jika kau menilaiku tentang penampilanku, maka kau salah Audy. Kau hanya belum mengenalku dengan baik saja."
"Kau benar. Maafkan aku jika tadi hampir saja membuatmu tidak ingin menemuiku lagi."
Harry terkekeh mendengar hal itu.
Memang tadi Harry sudah mengantarkannya sampai rumah. Namun Harry yang membuat Audy berubah pikiran dan mencoba berbaik sangka pada lelaki itu.
"Kau sebenci apa padaku? Mengapa kau sangat merasa terganggu jika aku berusaha ramah dan berteman denganmu?" Tanya Harry dengan serius.
Lelaki itu tentu saja bertanya-tenya. Mengapa Audy sangat terlihat tidak suka padanya? Padahal setahu dirinya, Harry tidak pernah mengganggu Audy sampai ke hal yang fatal.
Audy terkekeh. "Maafkan aku. Sungguh. Aku sempat mengira kau adalah pria yang cukup nakal. Yeah, kau tahu apa yang kumaksud. Aku hanya bersikap waspada saja karena aku tidak tahu bagaimana perilaku pria Melbourne."
"Jadi kau bermaksud menjaga diri saja dariku?"
