Jam tujuh pagi, Alan sudah berada di depan pintu rumah Helena yang tertutup. Sudah ada empat kali ketukan dan Alan juga menekan bel rumah beberapa kali. Namun tidak ada yang membukakan.
Ketika diputar daun pintunya, ternyata memang dikunci. Tidak ada orang di rumah ini.
Alan mendengus. Ke mana keluarga Helena?
Lelaki itu mulai mendial nomor Helena dan menempelkan ponselnya ke telinga kiri. Ternyata langsung diangkat, namun yang terdengar adalah suara Vanessa.
"Hallo, Alan. Helena masuk ke UGD. Tadi kepalanya sangat sakit. Tapi sekarang sudah mendingan, mungkin dia akan tante suruh melewatkan kuliahnya dua atau tiga hari." Ujar Vanessa di sambungan panggilan suara tersebut.
Alan langsung panik. "Yang benar tante? Kalau gitu aku nyusul ke sana ya.."
"Tidak Alan. Tidak perlu. Pergilah kuliah. Tadi Helena sempat berpesan jika kamu menelponnya, dia menyuruhmu untuk pergi kuliah saja. Nanti tante janji, ketika Helena udah bisa pegang ponsel pasti dia akan kabarin kamu kok."
