"Ada dua alasan, Ga.."
"Apa?"
"Gue pengen ortu gue balik rujuk lagi. Gue masih gak terima dengan adanya kondisi keluarga gue yang sekarang. Gue mau kondisi keluarga gue balik kayak dulu. Dan selain itu, gue jujur. Gue gak akan pernah bisa nerima gitu aja kalau kita bakal jadi saudara tiri." Ucap Viviane dengan jujur.
Dirga menatap Viviane. Hembusan napas panjangnya terdengar sangat jelas.
Viviane juga sangat tahu jika perasaannya kini memberatkan pikiran Dirga. Namun prinsip Viviane saat ini hanya satu. Yaitu lebih baik jujur dari pada menyesal belakangan.
"Emm, gue tahu perasaan gue memberatkan lo. Namun sekali lagi gue perjelas Ga. Gue gapapa lo gak bales perasaan gue. Asalkan kita gak jadi saudara tiri. Itu aja udah cukup buat gue. Gue udah lega kok sekarang."
Mendengar itu Dirga mendongak. Mengamati raut wajah Viviane yang tidak mengandung raut kebohongan.
Cowok itu tersenyum lagi. "Lo udah merasa lega. Lalu apa sekarang gue udah ngecewain lo?"