Jum'at pagi. Audy tersenyum ketika Alan sudah berada di depan pagar rumahnya.
Sekarang gadis itu memiliki hobi baru, yaitu memeluk Alan sangat erat dan menelusupkan wajahnya pada dada Alan untuk menghirup aroma parfum lelaki itu sedalam-dalamnya. Alan tentu saja tidak merasa risih.
Setiap kali bertemu, kemudian dipeluk Audy adalah sesuatu yang sangat spesial bagi Alan. Hubungan LDR selama dua bulan lebih ini masih tidak terlalu berat.
"Kenapa sih gak mau masuk aja? Minimal kamu nungguin di teras rumah gitu." Gerutu Audy sambil mendongak. Dagunya menempel pada dada Alan. Gadis itu masih memeluk pacarnya.
Alan terkekeh. "Nggak. Di sini aja."
"Jadi anti ya sama Kak Bita?"
"Hahahha, nggak Dy.. enak nunggu di sini aja. Terlalu lancang gak sih kalau aku suka main masuk? Aku ngerasa agak gak sopan aja karna gak ada Tante Vera dan Om Farhan."
Mendengar nama kedua orang tuanya disebut, Audy langsung melepaskan pelukannya. "Eh iya mas, tadi malam aku video call sama Mama Papa."
