Deg!!
Alan langsung menatap wajah gadis itu dengan serius. "H-Helena?" Tanyanya terkejut dan menatap wajah Helene dengan sedikit menelisik.
Kulit putih bersih. Kedua mata dengan waena hazel. Dan bibir ranum yang berwarna pink kemerahan natural tanpa lipstik ataupun liptint. Seperti bibir orang luar yang terbiasa dengan suhu dingin.
Helena tertegun. "Ada apa dengan namaku?" Tanyanya heran.
Alan tersentak kecil. Lamunannya buyar. "Ah, b-bukan.. oh, maksud gue gapapa. Bukan apa-apa." Ucapnya dengan sedikit gugup dan mengangguk.
"Ah, Ralando.."
"Apa? Kenapa?"
Helena nyengir tipis. "Emm, tangan kamu belum lepas."
Alan mengangakan mulutnya. Tentu saja jati dirinya sebagai seorang pria langsung ambles. Rasanya malu sekali. Jika Audy melihat ini, mungkin Audy sudah marah dan tidak mau bicara dengan Alan.
***
"Awh!! Ssshhh.." ringis Audy.
Rangga langsung panik. "Eh, kenapa Dy? Apanya yang sakit?"
Audy menggeleng. "Gapapa kok. Bibir bawah bagian dalam kegigit sama gue sendiri."