"Jam istirahat ya waktunya istirahat. Lo gila apa gimana sih?"
Rangga mengedikkan bahunya dan berkacak pinggang. "Ya terserah. Kalau gak mau kerjain ya sudah. Nama lo gak gue cantumin di cover depan."
Audy melotot. Begitu juga Vallen. Mengapa Rangga ternyata sangat keras?
Melihat Rangga pergi duluan membuat Audy langsung meremas tissu dengan gemas. Gadis itu menunjukkan kekesalannya pada Vallen. Vallen hanya bisa maklum saja.
Padahal ini baru kelompok. Belum mengadakan presentasinya. Bagaimana jika saat presentasi nanti? Padahal dua orang tentu saja akan maju bersama-sama dan menjelaskan berdua. Bagaimana bisa Audy berinteraksi dengan makhluk seperti Rangga? Rangga. Seperti seRangga yang mengganggu.
"Dy.. mending lo susulin Rangga deh. Bener kata Rangga. Lo gak bisa tuker tempat. Bu Anggun yang atur. Dan kalau dia gak masukkin nama lo di presentasi, lo dapet nilai kosong dong." Gerutu Vallen.
