"Lo? Kok turun?" Tanya Vero ketika baru saja hendak melangkahkan kaki menaiki anak tangga yang menuju ke lantai tiga rumahnya. Namun Vero melihat Viviane yang malah ingin turun ke bawah.
"Bosen di atas." Jawab Viviane begitu saja. Wajah gadis itu masih pucat tapi sudah tidak terlalu pucat. Kemarin Viviane sudah melakukan infus vitamin jadi sekarang tubuhnya merasa lebih enak.
"Terus lo mau ngapain turun?"
"Emang gue gak bokeh turun?"
Vero nyengir saja sambil menyusul langkah kecil Viviane. "Gak ada apa-apa di bawah. Gini terus setiap hari udah kayak rumah kosong."
"Gue gak tanya."
Rasa cuek Viviane memang masih tetap begitu pada Vero. Maklum saja, mereka bertahun-tahun tinggal terpisah dan tidak pernah merasakan akrabnya kakak dan adik.
Hanya Vero yang sudah bisa merubah sifat kakunya kepada Viviane. Maklum saja Viviane belum bisa berubah kalem pada Vero. Katanya, perempuan memang ratunya gengsi.