Dirga langsung berubah gugup. Kedua pipi mereka sama-sama memerah. "Ay.. zona bahaya. A-aku balik ke apart aku yah Ay.."
"Ah.. i-iya.. u-udah malem."
Karena masih kaku dan sangat malu, Audy terdiam di tempatnya dan tidak mengantarkan Dirga ke depan. Gadis itu menepuk-nepuk kedua pipinya sendiri dengan gemas.
"Saaddaaarrr sadaaarrr.. kenapa tadi mikirin bibir siihh!!! Agresif banget gueee.. ini kan bukan drama koreah..!!!" Pekik Audy sendiri sambil menjambak pelan kedua sisi rambutnya.
Jantung Audy padahal masih berdebaran tak karuan. Adegan tadi seperti terulang-ulang di dalam otaknya. Hampir saja dan hampir saja. Tinggal satu centimeter saja. Ah, apa yang Audy pikirkan? Mengapa jadi Audy yang menginginkan ciuman itu? Oh sadarlah!! Pacarannya kan harus sehat!! Sadarlah Audy!!
Audy langsung meneguk air mineral yang tinggal seperempat botol yang ada di atas meja. Gadis itu berusaha mengendalikan napas dan meredam detak jantungnya yang masih bar-baran.