Dirga langsung mencubit gemas pipi Audy. "Hmmm.. ngambek dikit, banyak senyumnya. Dasar kamu Ay.." gerutunya gemas.
"Makasih yaa.. udah dijelasin." Ucap Audy tulus. Karena pada dasarnya yang dibutuh perempuan memang sebuah penjelasan.
Dirga mengangguk paham. "Jangan salah paham lagi ya Ay.. dan kamu jangan sampai ada cemburu ke Viviane. Aku sama Viviane itu sahabatan. Jadi aku bilangin sekarang ya.. kalau misal nanti ada hal yang gawat terjadi sama Viviane, atau sebaliknya. Terus aku sama dia saling peduli, itu adalah hal yang gak patut kamu cemburuin oke.. dia dan aku sahabat. Dan kamu pacar aku. Oke?"
Audy mengangguk dan tersenyum manis. "Iya kak.. paham.. maaf aku tadi kesel."
"Iya.. gapapa. Keselnya kenapa sih?"
"Ya itu kamu tadi ninggalin aku. Mana perutku laper kan.. makan sendirian gak enak. Terus aku tadi curiga aja ke kamu kak. Curiga aja kenapa aku gak dibolehin ikut jenguk. Ya maaf deh kalau aku sampai mikir yang enggak-enggak." Rengek Audy.