Rafka menatap tidak percaya dengan cerita Umar, lalu ia menatap Aisyah dengan tatapan sendunya. Rafka baru mengetahui hal itu, dan rasanya ia begitu menyesal akan situasi di saat itu. Sedangkan Aisyah mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak ingin menatap Rafka yang akan membuatnya merasa tidak nyaman.
"Seberat itu perjuangan Aisyah, yah?" Tanya Rafka lagi memastikan.
Umar mengangguk pasti, apa yang ia ceritakan itu semuanya benar. Tidak ada cerita yang di rekayasa, ataupun ia tambahkan. Sebenarnya Umar tidak ingin membuat Rafka terpojok, tapi bagaimana pun Rafka harus tau bagaimana keadaan istrinya saat berpisah darinya.
Rafka benar-benar merasa dirinya adalah suami yang paling bodoh dan jahat, di saat istrinya berjuang begitu hebatnya untuk melahirkan anak ketiga mereka Rafka malah diam dengan tenang di zona nyamannya tanpa peduli bagaimana keadaan istri tercintanya itu.