Disiang harinya,aku harus menepati janji sama nabilah untuk ketemuan di perpustakaan.aku ingin tahu apa yang ingin nabilah lakukan sampai harus memanggilku ke perpustakaan,akhirnya aku sampai di perpustakaan.aku melihat nabilah sedang menangis walaupun iya menutupinya di atas meja dengan badan membungkuk.
"Nabilah,ada apa kita harus ketemuan??" Aku pun bertanya keheranan karena nabilah menangis."kamu siapa??" Aku tambah bingung kenapa nabilah bertanya begitu,"maksudnya apa bil??","jawab pertanyaanku siapa kamu??" Nabilah sedikit kesal ketika aku menanyakan balik padanya."ok tenang,aku ini fau.. aku sintya" hampir saja saya keceplosan,"aku tanya siapa dirimu sebenarnya??" Nabilah menanyakan kembali tentang siapa diriku.aku pun berbisik pada nabilah bahwa sebenarnya diriku adalah fauzi bukan sintya,"kamu fauzi??" Nabilah terlihat tambah stress ketika aku mengatakan sebenarnya "kamu kenapa bil??" Tanyaku keheranan melihat tingkah laku nabilah berubah drastis,"stop jangan panggil saya nabilah","maksudnya??" Aku tak tahu maksud nabilah "jangan panggil aku nabilah karena aku ini sintya yang terjebak di badan nabilah ini,dan kamu juga terjebak dibadanku". Mendengar perkataan itu aku terkejut karena ternyata jiwanya adalah sintya."apa benar ini kamu sintya??" Aku menanyakan untuk memastikan kebenaran "iya,aku sintya"
Aku langsung lemas dan tak percaya akan hal ini.aku mungkin akan depresi karena memikirkan bagaimana caranya untuk kembali ke tubuh asli "lalu teman-teman yang berkumpul kemarin gimana??apakah mereka juga sama seperti kita berpindah tubuh??"."aku tak tahu zi" jawabnya dengan singkat tak habis pikir aku pun menyarankan supaya kami berkumpul kembali "kita chat mereka supaya kita kumpul nanti sore bagaimana??","oh iya,ayo cepetan"
"Istirahat tinggal 5 menit lagi"
Istirahat panjang pun bisa menjadi sedikit gara-gara penjelasan dari sintya,kami berdua pun kembali ke kelas masing-masing.Aku tak bisa berhenti memikirkan hal ini aku tak bisa berhenti memikirkan cara kembali "bagaimana aku tak bisa kembali ke tubuhku??" Gumam dalam hatiku.
Bel sekolah akhirnya berbunyi menandakan kegiatan sekolah hari ini sudah selesai.
Chat grup
Saya : "halo semua..."
Shani : " ada apa sin??"
Fauzi : "aku mau sesuatu nih pada kalian,aku takut nih"
Desy : "aku pun mau ngomong nih"
Saya : "ayo kita berkumpul lagi seperti kemarin saat makan bareng"
Fauzi : "ayo cepetan"
Shani : "semua??"
Saya : "iya"
Fauzi : "dimana??"
Saya : "ditempat makan kemarin"
"Yap semua sudah ku beritahu" dalam hatiku dengan gembira, "apa semua sudah di kasih tahu","udah ko sin,ayo kita ke sana".saat dalam perjalanan kami berdua bertemu dengan pacar sintya tapi aku mengacuhkannya," yang,kamu kenapa sih??kamu masih marah padaku??ya udah aku minta maaf ya tadi pagi udah ngebentak kamu" dia terus memohon untuk dimaafkan sampai berlutut dihadapanku dan sintya."ya udah aku maafin tapi saat ini jangan ganggu kami","ok,hati-hati ya", aku pun bergegas menuju ke resto itu. "Ahh fadli maafin ya" sintya yang ada ditubuh nabilah pun tak tahan pacar meminta maaf sampai begitu " gapapa ko bil karena aku sayang padanya" sintya pun matanya berkaca-kaca "ya udah aku mau jalan dulu ya dah...","maafkan aku fadli" sintya akhirnya mengalirkan air mata.
Aku yang begitu terburu-buru sampai tak sadar kalo sintya tertinggal jauh."sintya??" Aku menengok kiri kanan dan belakang tapi tidak ada sintya,"aduhh ternyata si sintya bucin akut" kataku dalam hatiku Tetapi aku melihat ada seorang berlari dari arah belakang dan ternyata itu sintya "Ha ha ha" dengan terengah-engah ia mau menjelaskan semuanya,"maafkan aku ya fauzi","ya udah yang penting kamu udah berada disampingku,ayo lanjut lagi". Kami berdua pun melanjutkan perjalanan dan lagi-lagi aku ketemu dengan diriku sendiri tubuhku lagi bareng dengan john,"fauzi??" Sapaku dengan nada lirih,"kenalan cewemu banyak juga ya zi gue jadi iri nih" john berbicara dengan jiwa yang ditubuhku," kamu kenapa zi??kok melongo hei hei sadar". Aku harus bagaimana untuk menjelaskan semuanya ke mereka semua sedangkan aku pun seperti mereka dan tak tahu mengapa ini terjadi.